Surabaya, CNN Indonesia --
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir kembali menyampaikan keberhasillan Indonesia dalam menggelar pesta olah raga Asian Games 2018. Erick menegaskan suksesnya gelaran Asian Games itu pun tak lepas dari pemberitaan
media massa, termasuk media massa internasional.
Namun, tegasnya, pemberitaan positif tersebut bukanlah faktor karena arahan dan kontro terhadap media. Pria yang kala itu menjabat sebagai Ketua komite penyelenggaraan Asian Games (Inasgoc) 2018 menyatakan hal tersebut saat menghadiri Jokowi Millenials Festival (MeFest) di Surabaya Town Square, Surabaya, Minggu (9/12) siang.
"Ini contoh dari koran lokal, katanya koran lokal disuruh tulis, nggak ini benar-benar statement koran lokal soal bagaimana Asian Games 2018 digelar," kata dia merujuk pada pemberitaan dua media lokal Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sampai disitu, lanjut Erick, pemberitaan positif soal penyelenggaraan Asian Games 2018 ternyata juga dibuat media-media internasional seperti
New York Times, Reuters, dan
The Strait Times.
"Tapi tidak cukup koran lokal, coba koran yang dunia. Nah ini, ini siapa yang nyuruh, gimana saya nyuruhnya," kata Erick yang juga dikenal sebagai pengusaha media massa dan olahraga tersebut.
Erick menerangkan salah satu media internasional tersebut bahkan menuliskan Asian Games 2018 adalah penyelenggaraan pesta olah raga terbesar di Asia yang sukses digelar Indonesia.
"
New York Times, Reuters, The Straits Times nulis begini, nih jelas '
Indonesia Kick-off Biggest Ever Asian Games'. Biggest ever, salah satu Asian Games yang paling besar yang pernah ada," kata dia.
Ditambah lagi, kata Erick, kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 itu juga bisa dibuktikan dari penjualan tiket yang terjual lebih dari 1 juta, dan tayangannya ditonton lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia.
"Dan ini bukan saya aja yang ikut bantu, ada volunteers, ada artis-artis budayawan ikut bantu, polisi tentara, masyarakat bantu, gotong royong," ujar dia.
Pernyataan Erick soal kesuksesan Asian Games 2018 di media, seakan kontradiktif dengan pernyataan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang justru merasa kesal kepada sejumlah media arus utama di Indonesia saat dia berpidato di acara puncak hari disabilitas Internasional, Rabu (5/12) lalu.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mempersoalkan objektifitas media saat meliput reuni 212 di Monumen Nasional (Monas), Minggu (2/12) lalu. Prabowo menegaskan jumlah massa yang menghadiri aksi reuni 212 tersebut mencapai 11 juta peserta.
Perihal jumlah peserta reuni tersebut pun berbeda-beda diungkapkan ke media massa. Polisi menyebut 40 ribu, dari panitia reuni 212 menyebut angka kisaran 7-8 juta, kemudian ada pula yang menyebut di angka 13 dan 15 juta jumlah massa yang berkumpul di Monas dan sekitarnya di Jakarta Pusat pada 2 Desember 2018 lalu.
(frd/kid)