JK Minta Anggota Bawaslu Berhati-hati Pose Jari Saat Berfoto

CNN Indonesia
Senin, 10 Des 2018 18:14 WIB
Wapres Jusuf Kalla (JK) meminta para anggota ini menjaga independensinya dalam Pemilu 2019 dan itu bahkan harus tercermin dalam tingkat pose jari saat berfoto.
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto: REUTERS/Piroschka van de Wouw)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memiliki hak pilih, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta lembaga ini tetap bersikap independen selama pelaksanaan Pemilu 2019. Bahkan, independensi itu harus tercermin dalam tingkat gestur.

"Bawaslu juga harus diawasi masyarakat, yang paling penting independensi. Kan Anda memilih juga, cuma harus dirahasiakan," ujar JK saat memberikan sambutan dalam rapat koordinasi nasional Bawaslu di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Senin (10/12).

Sambil berkelakar, JK mengingatkan agar anggota Bawaslu berhati-hati jika berfoto dengan gaya mengangkat jari. Sebab, memasuki masa pemilu saat ini gaya apapun bisa disalahartikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah independensi itu juga tercermin dari tindakan anggota-anggota Bawaslu di mana pun dia berada. Apalagi Anda tidak boleh berkampanye. Angkat tangan di Indonesia pun sekarang sudah susah," selorohnya.

Keberhasilan pemilu, menurut JK, tak lepas dari keberhasilan Bawaslu dalam mengawasi penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan itu.

Terlebih anggaran untuk Bawaslu saat ini meningkat hingga Rp8 triliun. Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak dari anggaran Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp4,5 triliun.

"Jadi kalau APBN dicek ulang, Bawaslu dua kali dari anggaran Kemdagri. Kalau sampai [pemilu] tidak berhasil, berarti Anda mengecewakan masyarakat," katanya.

JK optimistis pelaksanaan pemilu 2019 dapat berjalan jujur, adil, dan terbuka. Ia juga meyakini Bawaslu maupun Komisi Pemilihan Umum sebagai lembaga yang berwenang menangani pemilu dapat bersikap independen.

(arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER