Wiranto Bantah Aparat Gunakan Bom Saat Buru KKB Papua

CNN Indonesia
Selasa, 11 Des 2018 12:28 WIB
Menkumham Wiranto mengatakan aparat keamanan hanya menggunakan granat pelontar dan tidak menggunakan bom ketika mengejar kelompok bersenjata di Papua.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM (Menkopolhukam) Wiranto. (CNN Indonesia/Fachri Fachrudin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menegaskan bahwa aparat keamanan yang dikerahkan untuk mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, tidak menggunakan bom melainkan granat lontar.

Hal ini disampaikan Wiranto menanggapi kabar penggunaan bom yang beredar di masyarakat.

"Saat ini memang ada isu bahwa TNI pakai bom, enggak ada. Tapi kalau kita gunakan granat pelontar iya," ujar Wiranto di kantornya, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wiranto, bom dan granat mengeluarkan dentuman jika digunakan. Itulah yang kemudian dianggap masyarakat bahwa aparat menggunakan bom.
Padahal, antara bom dan granat memiliki perbedaan daya ledak. Bom lebih kuat sedangkan granat lebih rendah. Dari cara penggunaannya pun, kata Wiranto, berbeda.

"Kalau bom dijatuhkan dari udara, (kalau granat) ini dilontarkan dari senapan. Jadi jangan sampai ada berita simpang siur," kata mantan Panglima ABRI itu.

Lebih lanjut Wiranto mengatakan upaya pencarian korban juga masih terus dilakukan. Diperkirakan, masih ada empat orang yang belum ditemukan.

Menurut pengakuan korban penyerangan yang selamat, kata Wiranto, keempatnya berhasil melarikan diri karena hanya mengalami luka bacok.

"Kami harap (mereka) bisa ditemukan dalam keadaan hidup, karena mereka ini pahlawan pembangunan sebenanrnya," kata dia.

Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang pekerja proyek Istaka Karya pada 2 Desember 2018 sekitar pukul 15.30 WIT. Penembakan tersebut terjadi di Kali Yigi dan Kali Aura, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. Belasan orang meninggal ditembak KKB.

Kelompok Egianus Kogoya mengaku bertanggung jawab dalam aksi penyerangan itu.

Polda Papua telah membentuk tim khusus untuk mengejar kelompok tersebut. Kapolda Papua Isnpektur Jenderal Martuani Sormin mengklaim pembentukan tim itu juga didukung Kodam XVII/Cenderawasih.
(ugo/far)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER