Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Kebangkitan Bangsa (
PKB) menyatakan tidak khawatir dengan wacana pemindahan posko pemenangan Badan Pemenangan Nasional (BPN)
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Solo, Jawa Tengah. Sebab PKB menyebut Jateng merupakan basis kekuatan 'Merah dan Hijau'.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan meyakini pemilih di wilayah Jawa Tengah akan tetap loyal ke pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Terlebih, Jawa Tengah disebut merupakan basis PDIP dan PKB.
"Jateng kan dua kekuatan ya. Kalau merah dan hijau bergabung seharusnya aman," kata Daniel di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (11/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, pada Pilpres 2014 lalu Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla memperoleh 12.959.540 suara atau 66,65 persen suara alias menang telak atas Prabowo-Hatta Rajasa yang hanya memperoleh 6.485.720 suara atau 33,35 persen.
Selain itu, hasil Pileg 2014 menunjukkan tiga besar partai pemenang diduduki koalisi pendukung Jokowi saat ini yaitu PDIP, Golkar, dan PKB.
Dengan demikian, Daniel mengatakan wacana pemindahan posko itu bukan merupakan sebuah ancaman bagi Jokowi-Ma'ruf di Jawa Tengah. Apalagi, berdasarkan survei internal PKB, klaim dia, elektabilitas Jokowi terus mengalami peningkatan.
"Untuk Jateng kita meyakini Pak Jokowi bisa mencapai 60-70 persen," ujar Wakil Direktur Kampanye dan Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini.
Daniel juga mengatakan perolehan suara pada Pilgub Jawa Tengah kemarin tak bisa menjadi acuan koalisi Prabowo-Sandi untuk pilpres 2019. Sebab, saat itu Ida Fauziyah yang menjadi calon wakil gubernur dari Sudirman Said kini fokus memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
"Kemenangan kami waktu pilgub kemarin itu kan di basisnya PKB di Tegal, Brebes, Kebumen, Purbalingga [...] Mbak Ida itu sekarang di TKN dan dia full keliling terus
door to door bersama seluruh tim untuk memenangkan Pak Jokowi-Ma'ruf Amin," katanya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan optimisme dapat mendulang suara di Jawa Tengah dengan berkaca dari pilgub lalu.
"Kami juga memiliki basis yang cukup kuat, apalagi pilkada kemarin dengan ibaratnya logistik yang apa adanya saja kita bisa 41 persen, saya yakin bisa kok bisa melampaui 50 persen," ujar Fadli terpisah.
Wacana pemindahan posko kata Fadli masih akan dimatangkan. Namun, Fadli menggarisbawahi bahwa Jawa Tengah merupakan salah satu arena pertempuran penting di Pulau Jawa.
"Salah satu
battle ground politik tentu saja itu di Jawa Tengah, Jawa Timur, di Jawa Barat juga. Semua sebenarnya, tapi kami ingin juga ingin memberikan penguatan di Jawa Tengah terutama meyakinkan masyarakat di sana tentang pentingnya perubahan," kata dia.
Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandi berencana memindahkan posko pemenangan pusat dari Jakarta ke Jawa Tengah untuk memecah suara PDIP di sana.
Juru Bicara BPN Ferdinand Hutahean menganggap PDIP dan calon presiden nomor Urut 01 Joko Widodo adalah satu kesatuan. Alhasil dengan memecah suara PDIP di sana akan terus menggerus elektabilitas Jokowi di Pemilihan Presiden 2019.
(swo/osc)