Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Bulan Bintang (PBB)
La Nyalla Mattalitti mengakui mulai sadar bahwa dirinya bersalah terhadap Presiden
Joko Widodo terkait isu-isu Jokowi PKI dan keturunan China ketika dikecewakan oleh Prabowo Subianto dalam Pilgub Jawa Timur 2017 lalu. Sejak itu La Nyalla mulai melakukan pembelaan terhadap Jokowi.
Eks Ketua Umum PSSI itu melakukan pembelaan terhadap Jokowi dari isu PKI dan keturunan China sebagai penebusan dosa pada Pilpres 2014. Saat itu La Nyalla merupakan salah satu pihak yang turut menyebarkan isu-isu tersebut demi kepentingan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Saya pertama kali percaya (isu Jokowi PKI dan keturunan China). Tapi semuanya terbukti bahwa saya melihat kok tidak sesuai dengan apa yang pernah saya sampaikan. contohnya jokowi bapaknya China," kata La Nyalla dalam acara Layar Pemilu Terpercaya di
CNNIndonesia TV, Jakarta, Rabu (12/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
La Nyalla mengaku mulai sadar bahwa isu-isu tersebut tidak benar ketika mengetahui Jokowi didukung banyak jenderal. Menurut dia, jika benar Jokowi merupakan PKI tidak mungkin mendapat dukungan dari jenderal-jenderal.
"Saya melihat kok banyak jenderal-jenderal dukung Jokowi, kalau itu benar enggak mungkin dong didukung Pak Luhut, Pak Agum Gumelar dukung. Dari situ saya sadar," ujarnya.
Meski demikian, ada satu titik La Nyalla makin sadar ketika dikecewakan Prabowo saat hendak maju mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilgub Jatim 2017. Saat itu La Nyalla diuminta mahar politik Rp40 miliar oleh Prabowo.
"Tapi sadarnya saya ini setelah saya dikecewakan Prabowo waktu maju pilgub (Jatim)," kata eks Politikus Gerindra itu.
Lebih jauh La Nyalla menekankan sekali lagi bahwa dirinya sudah menemui Jokowi dan meminta maaf secara langsung atas dosa-dosa yang diperbuat selama gelaran Pilpres 2014 lalu. La Nyalla pun harus membuka dan bicara apa adanya ke publik untuk menebus dosa-dosa itu.
"Untuk menebus dosa-dosa ini saya harus ngomong apa adanya," kata La Nyalla.
Sebelumnya La Nyalla mengakui dirinya menyebarkan fitnah bahwa Jokowi merupakan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), pemeluk agama Kristen, maupun keturunan China. Isu itu dia sebarkan pada Pilpres 2014 silam.
Hal itu ia sampaikan karena mengaku risau terhadap isu-isu miring yang diarahkan kepada Jokowi pada Pilpres 2019 kali ini.
La Nyalla pun meminta maaf kepada Jokowi atas isu-isu miring tersebut.
(osc/asa)