Gerindra Harap La Nyalla Bawa Pergi Aura Negatif dari Timnya

CNN Indonesia
Kamis, 13 Des 2018 20:23 WIB
Partai Gerindra berharap aura negatif di tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terbawa pergi bersama kepergian La Nyalla Mattalitti ke kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Politikus Partai Gerindra Muhammad Syafi'i saat berkunjung ke kantor redaksi CNN Indonesia TV, 17 Mei. (CNN Indonesia/Dika Dania Kardi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra Muhammad Syafii berharap aura negatif yang dirasakan tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terbawa bersama kepergian politikus Partai Bulan Bintang (PBB) La Nyalla Mattalitti ke pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Kami berharap aura negatif yang selama ini ada ketika dia [La Nyalla] masih berada di timnya kita, itu terbawa olehnya dengan keluar dari tim kita, mendukung tim Jokowi-Maruf Amin," kata dia, di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (13/12).

Meski mengakui perpindahan dukungan adalah hak, Syafi'i tetap mengingatkan La Nyalla, yang juga merupakan mantan kader Gerindra, untuk memberi dukungan secara sportif dengan tidak menjelekkan pihak lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi itu langsung menyangkut persoalan pribadi, soal agama," kata Syafi'i, yang merupakan Anggota Komisi III DPR ini.

Selain itu, Syafii menyoroti janji La Nyalla untuk potong leher jika Jokowi-Ma'ruf tidak menang di wilayah Madura pada pilpres 2019. Dia berharap janji itu bukan upaya cari muka.

Sebab, kata dia, pertemuannya dengan Asosiasi Ulama Madura menunjukkan suara dukungan tidak mengarah kepada Jokowi-Ma'ruf.

La Nyalla Mahmud Mataliti, di kediaman Ma'ruf Amin, Menteng, Jakarta, Selasa (11/10).La Nyalla Mahmud Mataliti, di kediaman Ma'ruf Amin, Menteng, Jakarta, Selasa (11/10). (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
"Makanya kita mau tanya lagi, bener enggak La Nyalla itu mempertaruhkan lehernya kalau Prabowo kalah di Madura?" cetusnya.

Syafii justru khawatir La Nyalla tidak akan menepati janji seperti yang dilakukan mantan politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang pernah berjanji akan memotong telinga jika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat kalah dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Saya takut nanti gitu juga, tiba-tiba nanti Jokowi-Ma'ruf Amin kalah di Madura, maka dia akan beralasan seperti banyaknya alasan yang dibuat dari ini, mungkin dia masuk kelompok orang yang paling pintar mencari alasan-alasan yang hampir semua alasannya buruk menurut saya," kata dia.

Sebelumnya, La Nyalla, yang juga eks Ketua Umum PSSI, optimistis pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan memetik kemenangan di Pulau Madura pada Pilpres 2019. Bahkan, mantan Ketua Umum PSSI itu menantang potong leher dirinya bila Prabowo-Sandi bisa menang di pulau yang masuk wilayah Jawa Timur itu.

"Saya kan sudah ngomong, potong leher saya kalau Prabowo bisa menang di Madura," kata La Nyalla saat ditemui di kediaman Ma'ruf Amin, Menteng, Jakarta, Selasa (11/12).

Pada Pilpres 2014, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla kalah dari Prabowo-Hatta Rajasa di empat kabupaten di Madura. Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, total perolehan suara Prabowo-Hatta di Pulau Madura sebanyak 830.968, sementara Jokowi-JK berjumlah 692.631 suara.

(arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER