Hasto Singgung Demokrat: Pemimpin Jangan Dramatisasi Masalah

CNN Indonesia
Rabu, 19 Des 2018 06:40 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristyanto mengatakan atribut PDIP pernah dirusak di Sulawesi Barat dan Jawa Barat, dan menyinggung penyerangan kantor PDIP pada 27 Juli 1996.
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto meminta tak ada dramatisasi atas kasus bendera Demokrat. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta semua pihak untuk tidak bertindak berlebihan saat atribut partai dirusak. Hasto menyarankan agar partai yang atributnya dirusak untuk melaporkan ke pihak yang berwajib.

"Sebaiknya seluruh pemimpin bijak. Jangan dramatisasi berbagai persoalan untuk mendapatkan efek elektoral. Laporkan kepada pihak yang berwajib. Itu langkah jauh lebih bijak," kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (18/12).

Hasto mengatakan apa yang terjadi pada Demokrat juga pernah dirasakan PDI Perjuangan. Hasto menyebut atribut PDI Perjuangan juga pernah dirusak di Sulawesi Barat. Namun Hasto mengatakan PDI Perjuangan tidak akan mengunggah kesedihan di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Jangankan di Sulbar, kami di Jawa Barat, sebelum kejadian Demokrat itu sebenarnya kejadian PDI Perjuangan dulu. Baliho kami Pak Efendi Sianipar itu dirusak. Tapi respons kami kan perusakan itu tidak kami dramatisir," jelas dia.

Hasto soal Bendera Demokrat: Pemimpin Jangan DramatisasiSBY saat meninjau atribut Demokrat yang dirusak. (Dok. Partai Demokrat)
Hasto pun mencontohkan kasus perusakan Kantor DPP PDI Perjuangan pada 27 Juli 1996 atau Kerusuhan 27 Juli (Kuda Tuli). Saat itu, Hasto bilang, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tidak mengumbar kesedihan, melainkan mempercayakan kasus itu kepada pihak yang berwajib.

"Ketika kantor kami ini diserang kami tahu siapa aktor intelektual di belakang itu, tapi kami kan tetap menempuh jalur hukum. Jadi berpolitik itu dengan mata hati," ujarnya.


Hasto juga mengaku sedang meminta konfirmasi kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto terkait perusak atribut Demokrat. Wiranto sempat mengungkap oknum perusak dari PDIP dan Demokrat.

"Saya tanya ke beliau, beliau belum bisa memberikan klarifikasi. Sehingga saya akan tanya Pak Wiranto, enggak usah sebut oknum, sebutkan aja nama," kata Hasto.

Sebut Andi Arief blunder

Hasto Kristiyanto juga menegaskan hubungan antara PDIP dengan Partai Demokrat dalam keadaan baik. Hasto justru menilai ada blunder yang dilakukan Wasekjen Demokrat Andi Arief.

"Ya, kalau kita lihat, Andi Arief itu sudah berulang kali membuat blunder ya, kenapa? Kita tidak mencampuri urusan partai lain. Yang membuat blunder kenapa didiamkan terus, apakah punya rahasia sesuatu kan kita juga enggak tau," kata Hasto.

Hasto soal Bendera Demokrat: Pemimpin Jangan DramatisasiAndi Arief. (Detikcom/Samsudhuha Wildansyah)

Sebelumnya Andi menuding pelaku perusakan bendera dan baliho Demokrat di Pekanbaru berkaitan dengan PDIP. Melalui akun twitternya @AndiArief__ , Andi mengatakan pelaku diperintah oleh seseorang yang memiliki kedekatan dengan Ketua DPC PDIP Kota Pekanbaru, Robin Hutagalung.



Padahal menurut Hasto ucapan Andi hanya sebuah tudingan kepada PDIP tanpa konfirmasi lebih lanjut. "Kalau lihat rekamannya itu kan dipaksa mengaku. Kamu disuruh orang PDIP, ya? Kamu disuruh orang PDIP, ya? Kamu disuruh siapa" ujar Hasto. (ctr/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER