GDILab Bantah Pernah Sebut Akun Bot di Kubu Prabowo

CNN Indonesia
Rabu, 19 Des 2018 07:37 WIB
Generasi Digital Indonesia (GDILab) menjelaskan perbedaan antara bot dengan cyber troops. Hal ini menanggapi kubu Prabowo terkait penggunaan pasukan siber.
Ilustrasi. (Picjumbo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Chief Business dan pendiri Generasi Digital Indonesia (GDILab) Jeffry Dinomo membantah bahwa pihaknya pernah menyebut pendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memakai bot atau tentara bayaran di media sosial.

Ia pun menjelaskan ada perbedaan antara bot dengan cyber troops, istilah yang mereka sebut dalam pemaparannya pada Minggu (16/12).

"Saya tidak pernah mengatakan akun bot," kata pria yang akrab disapa Uje itu kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pernyataan Uje tersebut merupakan tanggapan atas tudingan dari kubu Prabowo-Sandi yang tak terima disebut memakai pasukan siber dalam berkampanye di media sosial. Uje menilai reaksi pihak-pihak pendukung paslon nomor urut 02 itu wajar karena tiap orang punya interpretasi masing-masing.

Akan tetapi, Uje menyatakan ada perbedaan cukup mendasar antara istilah bot dengan pasukan siber.

"Cyber troops itu adalah akun-akun yang melakukan aktivitas di media sosial secara berkelompok, yang kita lihat di kubu Prabowo dari pola waktu dan aktivitasnya yang bersamaan," katanya.


Cara kerja bot menurut Uje cukup berbeda dengan pasukan siber. Bot bekerja secara otomatis tanpa memerlukan koordinasi atau campur tangan manusia. Misalnya ketika suatu akun bot mengunggah sesuatu di Twitter, ribuan akun lain dapat melakukan retweet secara serempak.

"Atau dengan pola yang sama, ketika akun A, akun B, hingga akun ke-100 dapat mem-posting 'aku cinta Indonesia' dalam menit dan detik yang sama," imbuh Uje.

Ia menambahkan, platform yang ada tidak memungkinkan penggunaan bot. Kalaupun bisa, menurutnya usaha yang diperlukan sangat besar.


Sebelumnya kubu Prabowo-Sandi menampik paparan hasil analisis kampanye kedua capres di media sosial dari GDILabs, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I), PoliticaWave, BFI Technologies, dan tek.id. Timses Prabowo-Sandi membantah bahwa pihaknya memakai pasukan siber seperti yang diindikasikan hasil analisis itu.

Kubu Prabowo bahkan menuduh balik bahwa pihak petahana yang justru memakai bot.

"Kalau sampai ada punya tim khusus IT, khusus hacker, robot segala macam, itu bukan oposisi. Wong, uangnya enggak ada. Saya pastikan dari petahana yang punya duit banyak," kata anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mustofa Nahrawardaya, Senin (17/12) lalu. (bin/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER