Semplak, Bogor, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (
Kemendagri), Zudan Arif Fakhrulloh, menyatakan pihaknya akan melakukan 'gerakan jemput bola' perekaman data
e-KTP secara serentak di seluruh Indonesia sebelum tahun ini berakhir.
Zudan mengatakan gerakan jemput bola serentak di 514 kabupaten/kota itu akan dilakukan pada 27 Desember mendatang. Target utama gerakan jemput bola itu adalah di pesantren, kantor-kantor Pemerintah, dan swasta terutama bagi para pemilih pemula.
"Kita targetnya adalah pemilih pemula dan para pemilih yang berada di pabrik dan perusahaan," tutur Zudan di Gudang Aset Kemendagri Semplak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Zudan menjelaskan pihaknya akan melakukan penonaktifan data e-KTP setelah 31 Desember 2018. Data itu, sambungnya, akan dibuka kembali pada 2 Januari 2019.
"Kalau masyarakat belum merekam nanti di 31 Desember, datanya kita nonaktifkan sementara, dan kami asumsikan sudah memiliki e-KTP," ujar Zudan.
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sendiri telah melakukan perekaman data e-KTP sebesar 97,39 persen dan masih banyak masyarakat di beberapa wilayah yang belum melakukan perekaman data.
"Yang masih banyak itu di Papua, Papua Barat kemudian Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara. KIta sudah jemput bola di 7 kabupaten di Papua," tutur Zudan.
Kemendagri pada Rabu (19/12) telah melakukan pemusnahan e-KTP rusak atau invalid yang dikumpulkan dari seluruh Indonesia. Total, ada 1.378.146 keping e-KTP rusak atau invalid yang dimusnahkan dengan cara dibakar di Gudang Aset Kemendagri Semplak tersebut.
Zudan menerangkan e-KTP yang ditemukan rusak itu merupakan produksi vendor pada 2011 sampai 2014. Kriteria e-KTP yang rusak atau invalid dilihat dari nama penduduk yang keliru, tanggal lahir yang salah, domisili atau tempat tinggal yang sudah berubah serta perubahan status.
(dni/kid)