TKN Minta SBY Ingatkan Prabowo Kurangi Kampanye Provokatif

CNN Indonesia
Jumat, 21 Des 2018 17:59 WIB
Ketokohan SBY sebagai presiden dua periode diharapkan menjadi hal yang penting, untuk dapat mengingatkan Prabowo menjaga kondusivitas kampanye.
Pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Calon Presiden Prabowo Subianto di Mega Kuningan. Jakarta, Jumat, 21 Desember 2018. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin berharap pertemuan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dapat menghasilkan sesuatu yang positif untuk Pilpres 2019. Salah satunya, tentang harapan agar SBY mengingatkan Prabowo untuk mengurangi kampanye provokatif.

"Agar kampanye yang sifatnya provokatif, ujaran kebencian, fitnah dan lain sebagainya itu, dihentikan, dikurangi, diminimalisasi. Saya kira paling penting harapannya itu saja," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani di komplek parlemen, Jakarta, Jumat (21/12).

Arsul menyatakan peran tersebut sangat dimungkinkan dilakukan SBY dengan ketokohan dan pengalamannya. Arsul melihat perbedaan kondusivitas antara masa pemilu 2004 ke 2009 saat SBY menang, dengan pemilu 2014 ke 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Secara garis besar, TKN Jokowi-Ma'ruf melihat pertemuan Prabowo dengan SBY merupakan hal lumrah. Ini lantaran Partai Demokrat merupakan bagian dari pengusung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Saat ini pertemuan Prabowo dengan SBY tengah berlangsung. Prabowo dan rombongan telah tiba di rumah SBY, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, sekitar pukul 15.05 WIB.

TKN Minta SBY Ingatkan Prabowo Kurangi Kampanye ProvokatifPertemuan Prabowo-SBY di Mega Kuningan, Jumat (21/12). CNN Indonesia/Adhi Wicaksono

Prabowo dan kampanye paradigma pesimistik

Terpisah, Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens menilai pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dinilai menggunakan paradigma pesimistik dalam berkampanye.

Pada sejumlah kesempatan, kata dia, pasangan calon nomor urut 02 itu banyak memanfaatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang ditandai kemiskinan hingga rasa ketidakadilan.

"Ini sebuah trik politik yang cerdik dan licik tapi efektif karena tidak rumit dan mudah dimengerti masyarakat," ujar Boni dalam sebuah diskusi di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (21/12).

TKN Minta SBY Ingatkan Prabowo Kurangi Kampanye ProvokatifBoni haergens. (Detikcom/Ari Saputra)


Cara tersebut, menurutnya, mampu mengalahkan kubu petahana jika tak mampu menangkal segala bentuk serangan dengan tepat. Alasannya, serangan yang dilancarkan kubu Prabowo mudah mengundang sorotan dari publik.

Boni pun mengingatkan agar kubu Jokowi menyampaikan pernyataan politik yang mudah dipahami masyarakat sekaligus menggunakan paradigma yang lebih optimistis.

"Kubu Jokowi perlu strategi yang tepat agar basis pemilih tidak digarap oleh lawan," katanya.



Di sisi lain, Boni menilai, kubu Prabowo masih kerap menggunakan isu politik identitas seperti Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan untuk menggerus dukungan pada petahana. Hal itu bisa jadi memengaruhi masyarakat yang belum menentukan pilihannya terutama pda pemilih milenial yang krisis informasi tentang rekam jejak masing-masing calon.

"Maka kita perlu mengedepankan paradigma dan model politik yang berlandaskan penghargaan pada optimisme masa depan Indonesia yang lebih baik," ucap Boni.

(pris/swo/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER