Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Surabaya
Tri Rismaharini kembali meninjau proses perbaikan
Jalan Raya Gubeng, Surabaya yang amblas, Jumat (21/12). Risma menargetkan pemulihan dalam sepekan ke depan.
Menurutnya harus ada sekitar 400 dump truk pengangkut meterial pasir dan batu (sirtu) per harinya untuk menimbun jalan yang ambles. Dari hasil perhitungan, untuk pengurukan keseluruhan jalan amblas, dibutuhkan sebanyak 1.800 dump truk atau setara dengan 36 ribu meter kubik.
"Ini semua butuhnya 1.800 (dump truk). Jadi kalau sehari 400 truk, maka kita butuh 3 sampai 4 hari. Setelah itu
overlay, mungkin cuma 2 hari," kata Risma, Jumat, (21/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat memantau lebih dekat proses pengurukan rongga bawah jalan amblas, Risma menggunakan drone. Drone diharapkan dapat menjangkau lokasi-lokasi lebih detail kerusakan di sekitar lubang.
"Kami usahakan satu minggu kelar, mudah-mudah
ndak ada aral melintang apapun. Kita punya target itu (satu Minggu). Mudah-mudahan tidak ada gangguan," kata dia.
Ketika memantau rongga bawah jalan amblas menggunakan drone, ia melihat ada salah satu pedestrian yang akan ambrol. Ia pun memberikan instruksi agar pedestrian itu sekalian dirobohkan.
"Itu sekalian pedestrian yang mau ambrol dirobohkan. Nanti sekalian diuruk agar diperbaiki ulang," ujarnya.
Untuk memperlancar proses distribusi pengiriman material, ia mengaku telah melakukan koordinasi dengan Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim). Sebab sebenarnya, kendaraan dump truk dilarang melintas kawasan kota pada saat jam kerja.
"Karena kan ini ngambil sirtu (pasir batu) dari luar kota, jadi agak jauh. Tapi sudah dikasih bantuan dengan Polda, truk-truk itu ada tulisan Polda, karena inikan
off (truk) ndak boleh masuk sebetulnya," kata dia.
NKE Anggarkan Rp10 MiliarDirektur Utama PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE), Djoko Eko Suprastowo, mengatakan akan menganggarkan dana lebih dari Rp10 miliar untuk memperbaiki dampak kerusakan. Hal itu ia sampaikan pada konferensi pers yang dilakukan di Kantor Pusat NKE di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (21/12).
"Mengenai biaya perbaikan, kita berencana untuk menganggarkan lebih dari Rp10 miliar," ujar Djoko.
Terkait dana Rp10 miliar yang disiapkan untuk memperbaiki jalan, PT NKE belum memastikan apakah dana tersebut seluruhnya berasal dari PT NKE sendiri maupun gabungan dengan pemberi kerja yaitu PT Saputra Karya.
 Lokasi amblasnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya. (CNN Indonesia/Farid Miftah Rahman) |
"Kita belum bicarakan lebih lanjut, apakah adendum atau terpisah, jadi berapa besarnya nanti tergantung situasi dan kondisi perkembangan di lapangan," tutur Djoko.
Namun demikian, PT NKE keberatan jika dijadikan sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab. Menurut , proyek yang dikerjakan di Jalan Raya Gubeng Surabaya tidak sepenuhnya dikerjakan sendiri oleh PT NKE tetapi gabungan dari perusahaan-perusahaan lain.
Djoko merinci perusahaan-perusahaan yang bergabung dalam proyek PT NKE di Jalan Gubeng adalah PT Saputra Karya sebagai pemberi kerja, PT NKE sebagai kontraktor struktur, PT Indonesia Pondasi Raya (Indopora) sebagai kontraktor pondasi, PT Ketira Engineering Consultants sebagai konsultan struktur, PT Saputra Karya sebagai konsultan pengawas, Blue Antz sebagai konsultan arsitek, PT Global Rancang Selaras sebagai konsultan rumah sakit, dan PT Aecom Indonesia sebagai konsultan QS.
(din/frd/ain)