Jakarta, CNN Indonesia --
Pengungsi korban tsunami Selat Sunda di Desa Tanjungjaya,
Pandeglang, Banten masih membutuhkan banyak bantuan. Saat ini, para
pengungsi kekurangan selimut, alas tidur, hingga makanan untuk bayi dan balita.
"Sejak tadi malam sudah banyak bantuan yang masuk dari dalam dan luar Banten. Tapi, setelah melihat kondisi di posko, para pengungsi masih membutuhkan selimut, alas tidur, makanan untuk bayi seperti susu dan makanan pendamping ASI juga minim," kata relawan Dompet Dhuafa Banten Farhan Ilahi yang bertugas di posko utama di Desa Tanjungjaya, kepada CNNIndonesia.com, Senin (24/12).
Bantuan yang saat ini sudah tersedia di posko Tanjungjaya berupa ratusan dus mi instan, roti dan biskuit, serta air mineral.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih butuh makanan cepat saji juga, tapi kalau bisa jangan mi instan karena tidak baik juga untuk kesehatan pengungsi," ucap Farhan.
Farhan menyebut saat ini warga masih bertahan di pengungsian karena masih cemas mendengar dentuman dari erupsi Gunung Anak Krakatau yang masih cukup keras.
Posko utama Tanjungjaya terletak di Kantor Desa Tanjungjaya yang berjarak sekitar 15 menit dari Tanjung Lesung. Di posko ini tercatat terdapat total 135 pengungsi yang merupakan warga Desa Tanjungjaya. Sebanyak 10 di antaranya merupakan bayi dan balita.
Farhan mengatakan ratusan warga Desa Tanjungjaya lainnya mengungsi di beberapa posko kecil yang tersebar di Desa Tanjungjaya.
"Nantinya, bantuan dari posko utama ini juga akan disebar ke posko-posko kecil itu," ujar Farhan.
Di sisi lain, relawan juga masih melakukan proses evakuasi korban tsunami di Selat Sunda. Beberapa titik juga disebut masih belum terjamah oleh petugas karena sulit dijangkau.
(ptj/asa)