Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden RI Joko Widodo (
Jokowi) mengimbau warga di sekitar
Selat Sunda tetap hati-hati dan siaga karena kondisi
Gunung Anak Krakatau yang aktif dan berstatus Waspada (Level II).
"Ya, semuanya hati-hati dan waspada, itu saja," kata Jokowi terkait dengan pertanyaan wartawan, saat memantau penanggulangan pascabencana tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten, Senin (24/12) seperti disiarkan
CNNIndonesia TV.
Jokowi melakukan pemantauan tsunami Selat Sunda dengan mengunjungi sejumlah lokasi, bertemu korban dan para pengungsi. Jokowi sendiri baru tiba di Pandeglang, Banten pukul 09.30 WIB dengan menggunakan helikopter TNI Angkatan Udara. Ia lalu menuju hotel Mutiara dan Villa Stefani Carita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi melanjutkan pemantau ke posko pengungsian. Selain itu, Jokowi juga dijadwalkan mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang. Di rumah sakit ini banyak dirawat korban luka-luka akibat tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam .
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Gunung Anak Krakatau pada Senin dini hari berada pada Waspada (Level II) dengan rekomendasi masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekat dalam radius dua kilometer dari kawah.
Selama periode pengamatan 23 Desember 2018, pukul 00.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB, visual gunung terlihat jelas hingga kabut dengan skala 0-III. Gunung Anak Krakatau juga mengalami kegempaan tremor atau getaran terus dengan amplitudo 10-58, dominan 25 mm.
Diduga akibat erupsi gunung api di dalam laut ini pada Sabtu (22/12) malam menjadi pemicu tsunami di Selat Sunda karena material yang berguguran ke laut.
Sebelumnya, pagi tadi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut jumlah korban tewas akibat tsunami Selat Sunda mencapai 281 orang. Sementara, 1.016 lainnya mengalami luka-luka, dan 57 orang masih dinyatakan hilang.
"Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak," ungkap Kepal Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB SUtopo Purwo Nugroho, lewat keterangan tertulisnya, Senin (24/12).
Korban dan kerusakan tsunami Selat Sunda ini terdapat di lima kabupaten yakni Pandeglang, Serang (Provinsi Banten); serta Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran (Provinsi Lampung).
(ptj/kid)