Ma'ruf Yakin Unggul di Bogor-Jakarta dengan Selisih 20 Persen

CNN Indonesia
Selasa, 25 Des 2018 04:12 WIB
Ma'ruf Amin berharap dukungan penuh dari keluarga Nahdlatul Ulama di Bogor untuk membantu pemenangannya.
Cawapres Ma'ruf Amin Optimistis kemenangan selisih 20 persen di Bogor. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin optimistis dirinya bersama Joko Widodo bisa mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor pada Pilpres 2019. Optimisme serupa juga didapat Ma'ruf di wilayah DKI Jakarta.

Ma'ruf memasang target tinggi dengan harapan bisa mengungguli Prabowo-Sandiaga dengan selisih 20 persen suara di Bogor, yang dikenal sebagai 'Kandang Prabowo' tersebut.

"Target nasional kita itu harus memenangkan selisih 20 persen lebih besar, Ya, sama di Bogor dan Kabupaten Bogor juga segitu, minimal itu. Kita kalau bisa lebih besar," kata Ma'ruf di Pondok Pesantren Yasina, Kabupaten Bogor, Senin (24/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Diketahui, pada Pilpres 2014 lalu pasangan Jokowi-Jusuf Kalla kalah telak dari pasangan Prabowo-Hatta Rajasa di dua wilayah tersebut.

Berdasarkan rekapitulasi hasil perhitungan suara KPUD Kota Bogor, Prabowo-Hatta memperoleh suara sah 61,77 persen. Sedangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya mendapatkan 38,23 persen. Tak hanya itu, pasangan Prabowo-Hatta unggul telak di Kabupaten Bogor dengan perolehan suara 61,99 persen. Sedangkan Jokowi-JK hanya memperoleh 38,01 persen.



Melihat hal itu, Ma'ruf turut memastikan bahwa warga Nahdlatul Ulama (NU) bakal mendukung habis-habisam dirinya dan Joko Widodo di dua wilayah itu pada Pemilu 2019. Hal itu merupkan konsekuensi dari Jokowi selaku petahana yang telah mengambil cawapres dari kalangan NU.

"Memang katanya dulu 2014 Jokowi kalah, itu dulu, apa sekarang mau kalah lg? sekarang harus menang, kenapa? Karena wakilnya kader NU. Ini janji kita, betul tidak? Ini udh semangat NU namanya," kata dia.

Sebelumnya, Ma'ruf juga menargetkan dirinya dan Joko Widodo akan menang di DKI Jakarta, dengan selisih suara 20 persen. Hal itu ia katakan usai menerima dukungan dari sejumlah tokoh Betawi yang tergabung dalam Betawi Bela Ma'ruf (BBM) di kediaman pribadinya, Menteng, Jakarta, Senin (24/12) pagi.

"Ya tidak boleh kurang dari 20 persen keunggulannya itu. Enggak boleh kurang, lebih boleh. kurang enggak boleh. Ya saya kira begitu," kata Ma'ruf.



Ulama NU Bogor Dukungan Jokowi-Ma'ruf

Ma'ruf Amin juga menyebut bahwa para ulama lainnya juga lebih banyak yang mendukung dirinya dan Joko Widodo ketimbang pasangan lawan. Ia menyatakan bahwa ulama dan kiai yang berasal dari kalangan Nahdhatul Ulama (NU) sudah tak terhitung yang solid mendukung Jokowi dan dirinya di Pilpres.

"Kalau urusan banyak-banyakan ulama yang dukung, mungkin Jokowi lebih banyak, karena ulama NU aja gak keitung, baik ulama besar, setengah besar, ulama kecil, ulama kampung atau kiai kampung, pimpinan pondok aja kiai semua," kata Ma'ruf.

Ma'ruf menyatakan hal itu bukan tanpa alasan. Ia menyatakan bahwa beberapa kali para ulama dari beberapa ormas Islam telah menggelar pertemuan-pertemuan untuk konsolidasi pemenangan bagi Jokowi-Ma'ruf di Pilpres.

"Jadi kalau banyak-banyakkan ulama, banyakan kita. Betul tidak?" Tanya Ma'ruf.

Pada kesempatan itu pula, alim ulama dan keluarga besar Nahdhlatul Ulama di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, Jawa Barat menyatakan dukungannya bagi pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019.

"Tentu kami selaku pengurus PCNU di kabupaten dan kota Bogor satu langkah, satu komando tetap mendukung pasangan nomor urut 01," kata Romdhon, perwakilan NU di Bogor.

Cawapres Nomor Urut 01, Ma'ruf Amin. (CNN Indonesia/Andry Novelino)


Lebih lanjut, Romdhon mengaku seluruh ulama, santri dan warga NU di seluruh Bogor telah solid untuk memilih Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Pihaknya mengaku tak ingin kembali mengulang kekalahan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Untuk itu kami juga mengajak kepada smua kiai, baik pengurus NU, sampai ranting, sampai pesantren, sampai majelis taklim untuk mengikhtiarkan menghadiri silaturahmi dengan semua kalangan untuk menyosialisasikan mengikhtiarkan ini agar menjadi hasil," kata dia.

(rzr/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER