Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional
Joko Widodo-Ma'ruf Amin,
Abdul Kadir Karding tidak paham dengan
Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta untuk tidak diganggu. Karding justru mengklaim pihaknya selama ini sering mendapat gangguan dalam berbagai isu.
Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan gangguan kepada pihaknya seringkali berupa fitnah. Mulai dari isu PKI, antek asing, gagal mengelola utang, atau bahkan anti-Islam.
"Itu menurut saya gangguan yang paling dahsyat yang dialamatkan kepada kami," ujar Karding kepada pewarta, Sabtu (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati mendapat isu-isu demikian, Karding berkata pemerintahan Jokowi tetap terus bekerja. Ia menyampaikan kubunya terus berupaya meyakinkan publik agar menengok fakta yang tersedia.
"Koalisi kami koalisi kerja, bukan mengeluh atau menanamkan pesimisme di tengah masyarakat," ujar Karding.
Di tengah gangguan itu, Karding menegaskan pihaknya akan melancarkan kampanye positif yang tidak saling mengganggu.
"Jadi memang saya tidak tahu yang dimaksud Pak SBY mengganggu koalisinya," ujar Karding.
Ucapan Karding ini menanggapi pernyataan SBY saat menjamu Prabowo Subianto di kediamannya di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12). Presiden RI keenam itu sempat menyampaikan harapan agar tak ada saling ganggu selama masa kampanye ini.
"Kami ingin berjuang baik-baik, menjalankan kampanye politik dan pemilu sebagaimana yang digariskan sistem dan UU yang berlaku. Tolong kami jangan diganggu, karena kami tidak pernah ganggu siapapun," kata SBY.
SBY juga sempat mengutarakan kekhawatirannya akan potensi penyimpangan atau kecurangan dalam pemilu. Menurutnya, apapun kecurangan tentunya mencoreng nilai demokrasi.
(bin/pmg)