Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 94.000 personel polisi ditugaskan mengamankan 1.904 titik tempat pada
malam pergantian tahun di seluruh wilayah Indonesia.
"Untuk jumlah yang dilibatkan 94.000 personel Polri dalam rangka untuk mengamankan tahun baru," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada para wartawan di kantor Divisi Humas Polri, Jakarta, Senin (31/12).
"Adapun objek yang menjadi fokus pengamanan tahun baru, ada dua titik yaitu tempat ibadah dan di 1.904 titik yang akan dijadikan masyarakat untuk merayakan pergantian malam tahun baru," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, aparat kepolisian mengamankan lokasi yang menjadi pusat kegiatan masyarakat, seperti tempat-tempat hiburan malam, pusat perbelanjaan dan objek wisata. Polisi juga, sebut Dedi, dibantu aparat TNI serta pemangku kepentingan terkait untuk mengamankan perayaan tahun baru.
20 Ribu Personel Amankan Ibu Kota RI
Sementara itu, di wilayah Ibu Kota DKI Jakarta, dikerahkan personel gabungan dari unsur kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Pemerintah Provinsi DKI.
"Kapolda Metro Jaya, bersama Kodam Jaya dan Pemda DKI telah menyiapkan kurang lebih 20 ribu personel," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis usai memimpin apel pengamanan di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Senin (31/12) petang.
Berdasarkan pemetaan perayaan tahun baru sebelumnya, kata Azis, area yang menjadi pusat kegiatan masyarakat atau penumpukan massa terjadi di sejumlah titik. Di antaranya, Pantai Ancol, Monas, dan Bundaran Hotel Indonesia (HI). Selain itu, taman margasatwa Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan Indonesia Convention Exhibition (ICE) di Bumi Serpong Damai (BSD).
"Itulah kira-kira area penumpukan massa yang akan merayakan pergantian tahun di wilayah Polda Metro Jaya," kata dia.
Terkait tindak kejahatan yang berpotensi terjadi selama perayaan tahun baru, Idham mengatakan banyak jenisnya. Pihaknya juga sudah melakukan pemetaan. Di antaranya kejahatan terorisme dan kejahatan jalanan seperti copet, begal, dan rampok.
Selain itu, pencurian rumah kosong serta banjir. Namun, kata Idham, pihaknya sudah menyiapkan satuan petugas di areal-areal yang berpotensi terjadi hal itu.
"Kami siapkan tim mengantisipasi semua ini. Misalnya, kalau di Kampung Pulo kami sudah ada satgas. Biasanya kalau hujan di sana terjadi air naik, nah di sana sudah ada anggota yang berjaga," ujar Idham.
(fhr/din/kid)