Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Fraksi Partai
NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus meminta
PKS dan
Gerindra menunda pembahasan calon wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.
Bestari mengatakan pembahasan yang berlarut justru akan memperkeruh keadaan di tahun politik.
"Sudah selesai pemilu sajalah, biar tidak menimbulkan konstelasi politik. Mereka saja berdua sudah bertengkar, antara Gerindra dan PKS bertengkar. Bagaimana caranya ini?" kata Bestari saat dihubungi, Jumat (4/1).
Ditambah lagi, kata Bestari, nantinya wagub baru harus dibahas lewat DPRD. Sementara jelang pemilu, para anggota dewan akan sibuk di daerah pemilihan masing-masing dan menyelesaikan program di sisa masa kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bestari menyebut waktu yang dimiliki PKS dan Gerindra sudah terlalu panjang. Setidaknya sejak Presiden Joko Widodo meneken pengunduran diri Sandi pada September 2018.
"Masa tiga bulan tidak bisa selesai, kemudian sekarang ujug-ujug target beres 25 Januari. Nanti sajalah, jangan mengganggu dulu ini pemilu," katanya.
Wakil Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra Syarif sebelumnya mengatakan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) akan segera dimulai dan ditargetkan selesai 25 Januari.
Nantinya, ada dua nama dari PKS yang bakal diajukan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Lalu akan diteruskan ke DPRD dan ditetapkan melalui rapat paripurna.
Saat ini, ada tiga nama yang bakal ikut uji kelayakan dan kepatutan. Mereka adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto, dan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi.
(ugo/dhf)