Jakarta, CNN Indonesia --
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggagas acara penghargaan atau
award terkait
hoaks. Acara bertajuk 'Kebohongan Award' itu memberikan penghargaan kepada
Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi karena dinilai sering melakukan kebohongan.
Sebagai penghargaan sekaligus sindiran politik, PSI menetapkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berhak dapat
award 'Kebohongan Paling Lebay'. Penghargaan ini adalah respons atas pernyataan Prabowo soal selang cuci darah bagi pasien BPJS Kesehatan di RSCM Jakarta.
Kepada pendampingnya, Sandiaga Uno, PSI memberikan penghargaan 'Kebohongan yang Hakiki' atas pernyataannya soal pembangunan tol tanpa utang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, PSI memberikan penghargaan kategori 'Kebohongan Terhalusinasi' kepada BPN, khususnya Andi Arief yang menyebarkan berita bohong soal surat suara tercoblos.
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany mengatakan 'Kebohongan Award' kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Andi Arief sekaligus sebagai peringatan kepada publik.
Ia menyatakan penghargaan itu merupakan bentuk dari kekhawatiran akan kebohongan yang terus-menerus dilakukan secara sistematis oleh tim kampanye paslon nomor urut 02.
"
Award ini adalah peringatan bagi publik agar tidak terjadi normalisasi atas kebohongan dan pembiaran atas kebohongan," kata Tsamara dalam konferensi pers di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (4/1).
Tsamara menilai kubu paslon nomor urut 02 sering melakukan kebohongan karena kekurangan prestasi atau tidak memiliki visi dan misi yang jelas. BPN juga dinilai tak mampu mencari kesalahan Joko Widodo-Maruf Amin.
"Apa kekurangan ide, gagasan, atau kesulitan mencari kesalahan Pak Jokowi dan Kiai Maruf sehingga dibuat hal aneh-aneh," ujarnya.
Penghargaan kepada Prabowo, Sandiaga Uno, dan Andi Arief rencananya akan dikirimkan langsung ke BPN dan Kantor DPP Partai Demokrat.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni mengaku khawatir penyebaran kebohongan itu telah menjadi kebiasaan.
Raja Juli mengatakan kebohongan yang disebarkan itu sekaligus menunjukkan Prabowo sebagai pemimpin yang tidak kompeten.
"Saya khawatir sih sebenarnya ini menunjukkan kualitas beliau seorang
leader yang berbicara tanpa data hanya untuk dua hal: menebar ketakutan dan memenangkan pertarungan," kata Raja Juli.
(ani/wis)