Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Anggota DPRD Banten dari
PDIP Evi Silvi Yunatul Hayati Silvi menilai Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)
Rizieq Shihab sebagai tokoh pemersatu, terutama dalam kasus penodaan agama yang menyeret mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok ke penjara.
Hal itu diakuinya saat ditanya perihal pemasangan foto Rizieq pada poster atau alat peraga kampanye (APK) digitalnya.
"Saya sebagai Muslim kita butuh tokoh besar, yang bisa mempersatukan kita yang berbeda-beda ini. Adanya 212 mementum dari perkara Ahok itu kita menemukan saat itu pemersatunya beliau [Rizieq]," ujar Silvi, kepada
CNNIndonesia.com, Senin (7/1)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas hal itu, Silvi juga menilai Rizieq bukan hanya tokoh milik FPI. Ia berkata Rizieq besar karena dukungan dari berbagai golongan, termasuk dirinya.
"Jadi kalau misalnya saya mengidolakan, kemudian saya mencantumkan pada atribut pribadi saya mereka marah, ya salah. Besarnya Habib Rizieq karena kita lho," ujarnya.
Namun demikian, ia membantah pemasangan foto Rizieq itu bertujuan untuk menarik dukungan dari pendukung capres Prabowo Subianto.
 Alat pergaa kampanye caleg PDIP yang memasang foto Imam Besar FPI Rizieq Shihab. (Dok. Istimewa) |
Ia mengaku telah memiliki pendukung atau basis elektoralnya sendiri di daerah pemilihan (dapil) Kota Cilegon. Sebab, ia sudah tiga kali menjadi caleg, yakni menjadi caleg Dewan Perwakilan Daerah (DPD), caleg DPR dari Partai Hanura, dan caleg DPR dari Partai NasDem.
"Tidak ada [kepentingan elektoral]. Silvi itu sudah tiga kali nyalon," ujarnya mengklaim.
Silvi pun menegaskan Kota Cilegon juga bukan semata basis Prabowo meski pada Pilpres 2014 Joko Widodo yang diusung PDIP kalah di dapil tersebut.
"Jadi tidak ada kaitannya dengan adanya Habib Rizieq 'oh Silvi menyatakan bahwa berarti di situ basis Prabowo'. Belum tentu lah, itu masih jauh siapa yang menang nanti Prabowo atau Jokowi," ucap dia.
Lebih lanjut, Silvi merasa tidak memiliki masalah dengan Rizieq dan pendukungnya, termasuk massa aksi 212. Ia juga mengklaim tindakan relawannya mempublikasikan APK digital ke Facebook karena menilai dirinya mengidolakan Rizieq.
"Jadi ya sah-sah saja, tidak ada tendensi atau bagaimana merugikan mereka para FPI yang punya imam besar atau keluar dari garis partai. Saya hanya ingin bersama tidak ada perbedaan," ujar Silvi.
 Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi |
Di sisi lain, Silvi mengaku sempat mendapat teguran keras dari DPP PDIP. Ia mengaku DPP PDIP khawatir tindakan memasang foto Rizieq di APK bisa berdampak buruk kepada partai.
Terlebih, ia mengaku teguran keras dikeluarkan karena adanya tindakan intimidasi yang dilakukan oleh oknum FPI terhadap dirinya.
"DPP khawatirnya saya terpancing jadi kesannya ribut PDIP dengan Habib Rizieq itu saja," ujarnya.
Terkait teguran itu, Silvi mengaku telah menyampaikan kepada pengurus untuk secara pribadi menyelesaikan masalah tersebut.
"Ya Alhamdulillah sudah selesai semua. Kalau ada letupan-letupan itu mereka yang tidak mengerti informasi," ujar Silvi.
Lebih dari itu, ia mengaku tidak akan lagi menggunakan foto Rizieq untuk kepentingan politik.
Sebelumnya, sejumlah massa FPI disebut menuntutnya untuk menghapus foto Rizieq dari APK milik Silvi. Pihak FPI sendiri belum memberikan konfirmasinya atas kasus ini.
(jps/arh)