KPU Terinspirasi Nurhadi 'Dildo' untuk Sosialisasi Pemilu

CNN Indonesia
Selasa, 08 Jan 2019 17:42 WIB
Komisioner KPU menilai paslon fiktif Nurhadi-Aldo bisa membuat publik teredukasi dengan pesan politik yang santai dan menghibur.
Komisioner KPU Viryan Azis menanggapi pertanyaan awak media di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, 4 September 2018. (CNN Indonesia/Fachri Fachrudin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz mengatakan pihaknya terinspirasi oleh calon presiden dan calon wakil presiden fiktif Nurhadi-Aldo alias Dildo untuk membenahi sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Viryan mengatakan meski bermula dari lelucon, Nurhadi-Aldo menyadarkan publik bahwa sistem politik bisa dibawa santai dan menghibur. 

"Pasangan calon fiktif Nurhadi-Aldo menjadi pengisi celah dari masih kurang riang gembiranya pemilu kita. Dan itu menginspirasi kami bagaimana di tengah suasana seperti ini KPU penting menyampaikan teknis penyelenggaraan pemilu dengan aspek riang gembira," kata Viryan dalam sebuah diskusi di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (8/1).


Viryan mengakui hingga saat ini KPU dan peserta pemilu masih belum bisa menghadirkan sosialiasi politik yang tidak membuat jenuh masyarakat.  Padahal, sambungnya, hal tersebut penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
KPU Terinspirasi Nurhadi 'Dildo' untuk Sosialisasi PemiluNurhadi mencairkan ketegangan pilpres dengan satire politik ala 'Dildo' (CNN Indonesia)

Apalagi. sambungnya, KPU sebagai penyelenggara pemilu memasang target keikutsertaan yang tinggi yakni 77,5 persen.

"Bagaimana masyarakat tersajikan informasi memadai tentang pemilu. Kami ingin terus mendorong penyelenggaraan pemilu yang tidak serba curiga," tutur Viryan.

Terkait hal itu, Viryan meminta peserta pemilu untuk ikut membuat proses politik menyenangkan dengan lebih mengutamakan substansi ketimbang kampanye negatif.

"Substansi kegiatan kampanye pemilu yaitu seluruh peserta mampu meraih simpati dari pemilih. Kemudian terwujud dalam tingkat partisipasi tinggi ke TPS pada hari pemungutan suara," ucap dia.

Sebelumnya publik media sosial digegerkan dengan kehadiran paslon capres-cawapres fiktif Nurhadi-Aldo yang viral lewat akun media sosial Instagram. Pasangan itu digambarkan sebagai pasangan calon alternatif pada Pilpres 2019. Mereka memaparkan visi, misi, program yang dibalut lelucon dan kritik sosial. Tak jarang mereka menanggapi isu-isu terkini.

[Gambas:Instagram]

Gaya kampanye nyeleneh Nurhadi-Aldo yang diunggah akun media sosial resmi mereka pun menjadi viral karena dibagikan ulang pengguna media sosial. Nama pasangan fiktif itu bahkan sempat memuncaki tranding topic Twitter mengalahkan pasangan calon peserta Pilpres 2019, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.


[Gambas:Video CNN]

(dhf/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER