Jakarta, CNN Indonesia -- Partai
Gerindra dan
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta direncanakan duduk bersama dengan seluruh panelis tim uji kelayakan dan uji kepatutan (
fit and proper test)
Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Senin (14/1). Kedua partai berharap seluruh panelis bisa hadir, terutama panelis dari kalangan profesional.
Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif mengatakan pihaknya segera mengirim undangan resmi kepada para panelis terkait dengan pertemuan tersebut.
"Resmi ada undangannya, nanti mereka diundang," kata Syarif saat dihubungi wartawan, Kamis (10/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui ada tiga panelis yang berasal dari kalangan profesional, yakni Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) Eko Prasodjo dan pengajar Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun dari tim PKS. Kemudian kalangan profesional dari tim Gerindra adalah peneliti senior LIPI Siti Zuhro.
Syarif menuturkan akan ada dua hal yang dibahas dalam pertemuan para panelis tersebut, yakni soal kerangka kerja serta jadwal pelaksanaan fit and proper test. Apalagi, kedua partai diketahui telah menetapkan target penyerahan nama calon wagub kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 25 Januari 2018.
"Kemarin kan baru susun draf
timeline, besok Senin difinalisasi, cukup enggak waktunya sampai tanggal 25," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Ubedilah Badrun yang menjadi salah satu panelis menuturkan hingga saat ini dirinya masih belum menerima surat undangan untuk pertemuan pada Senin mendatang.
"Belum dapat kabar dari kedua partai, kami sifatnya menyiapkan secara profesional sambil menunggu agenda pertemuan
full team (panelis) dari kedua kubu itu ya," tutur Ubedilah.
Ubedilah memperkirakan proses pelaksanaan fit and proper test tidak akan memakan waktu lebih dari satu pekan. Apalagi, kata dia, hanya tiga orang saja yang diseleksi.
Ubedilah mengatakan untuk konsep maupun aspek penilaian dalam fit and proper test sampai saat ini masih belum ditentukan. Nantinya, kata Ubedilah, hal itu baru akan ditentukan setelah semua panelis melakukan pertemuan.
"Kita harus berbicara dengan tim untuk aspeknya, saya punya konsep tapi belum tentu disetujui pakar yang lain, jadi memang harus duduk bersama," katanya.
Diketahui, kursi wakil gubernur DKI Jakarta mengalami kekosongan sejak Agustus 2018, setelah Sandiaga Uno memutuskan maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
 Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
PKS telah mengajukan tiga nama untuk mengisi kekosongan tersebut yakni mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto, dan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya pernah menyatakan dirinya menginginkan sosok penurut untuk mengisi posisi wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno. Ia menginginkan wakil gubernur baru harus mampu menerapkan visi dan misi yang telah dicanangkan sejak masa kampanye.
"Tidak bawa agenda sendiri, tapi mengikuti agenda yang sudah ditetapkan oleh gubernur dan ada di RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) kita. Selebihnya taat pada gubernur karena memang fungsinya mendukung," kata Anies saat ditemui di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (3/1).
(dis/osc)