
Tanggapi GP Ansor, Tim Jokowi Klaim Tak Ada Kelompok Radikal
CNN Indonesia | Sabtu, 12/01/2019 07:23 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, mengklaim tidak ada kelompok radikal yang menginduk ke pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 itu.
Hal ini menanggapi pernyataan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut ada sejumlah kelompok radikal yang menginduk ke salah satu paslon pilpres 2019.
"Yang pasti di kami tak ada yang radikal-radikal itu," ujar Arya di posko pemenangan Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (11/1).
Kendati demikian, Arya enggan mengomentari lebih jauh terkait upaya konsolidasi kelompok radikal tersebut.
Ketua DPP Partai Perindo ini mengatakan hal itu menjadi kewenangan GP Ansor.
"Itu sama GP Ansor saja. Saya enggak mau campur-campurlah. Nanti dibilang kok dikit-dikit TKN nanggapi," katanya.
GP Ansor sebelumnya menyatakan kelompok-kelompok radikal yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia mulai terkonsolidasi menjelang pilpres 2019.
Konsolidasi yang mereka lakukan disebut bukan untuk mengacaukan jalannya pilpres 2019. Melainkan membawa agenda mendirikan negara Islam atau NKRI Bersyariah dengan mendukung salah satu paslon presiden dan wakil presiden.
Meski demikian, pihak GP Ansor tak merinci siapa capres-cawapres yang dimaksud.
Sementara kubu capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno balik menuding ada kelompok penista agama juga menginduk ke satu capres yang lain.
(psp/ain)
Hal ini menanggapi pernyataan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut ada sejumlah kelompok radikal yang menginduk ke salah satu paslon pilpres 2019.
"Yang pasti di kami tak ada yang radikal-radikal itu," ujar Arya di posko pemenangan Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (11/1).
Kendati demikian, Arya enggan mengomentari lebih jauh terkait upaya konsolidasi kelompok radikal tersebut.
"Itu sama GP Ansor saja. Saya enggak mau campur-campurlah. Nanti dibilang kok dikit-dikit TKN nanggapi," katanya.
GP Ansor sebelumnya menyatakan kelompok-kelompok radikal yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia mulai terkonsolidasi menjelang pilpres 2019.
Konsolidasi yang mereka lakukan disebut bukan untuk mengacaukan jalannya pilpres 2019. Melainkan membawa agenda mendirikan negara Islam atau NKRI Bersyariah dengan mendukung salah satu paslon presiden dan wakil presiden.
Meski demikian, pihak GP Ansor tak merinci siapa capres-cawapres yang dimaksud.
Sementara kubu capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno balik menuding ada kelompok penista agama juga menginduk ke satu capres yang lain.
ARTIKEL TERKAIT

Debat Capres, KontraS Minta Calon Sampaikan Sikap Terkait PKI
Nasional 10 bulan yang lalu
KontraS Kritik Niat Prabowo-Sandi Ungkit Kasus Novel di Debat
Nasional 10 bulan yang lalu
Ma'ruf Amin Nyatakan NU Sepenuh Hati Dukung Jokowi di Pilpres
Nasional 10 bulan yang lalu
KPU Persilakan Prabowo-Sandi Baca Visi Misi Revisi Saat Debat
Nasional 10 bulan yang lalu
Bawaslu Bogor Putuskan Pose Dua Jari Anies Bukan Pelanggaran
Nasional 10 bulan yang lalu
Bocoran Debat KPU, Tim Jokowi Sebut Banyak Pertanyaan Menarik
Nasional 10 bulan yang lalu
BACA JUGA

Tinggal Sehari, 'Musik untuk Republik' Menanti Jokowi
Hiburan • 20 October 2019 06:34
Dunia Musik Terbelah, Alasan 'Musik untuk Republik' Digelar
Hiburan • 19 October 2019 22:42
GP Ansor Sampaikan Ide Islam Kemanusiaan ke Paus Fransiskus
Internasional • 27 September 2019 04:02
Ramai #KamiTetapSetiaBersamaPrabowo Jelang Pleno KPU
Teknologi • 30 June 2019 10:29
TERPOPULER

KPK Temukan Aliran Duit 5 Kali Lipat ke Eks Dirut Garuda
Nasional • 3 jam yang lalu
Fadli Zon Tak Dipilih Prabowo: Saya Juru Bicara Rakyat
Nasional 2 jam yang lalu
PDIP Sindir PSI yang Kritik Anggaran Komputer DKI Rp128 M
Nasional 3 jam yang lalu