Menhub Bandingkan Tol Jokowi dengan Era Kolonial Belanda

CNN Indonesia
Minggu, 13 Jan 2019 11:42 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi menilai tak hanya pembangunan jalan tol yang berjalan baik, namun juga usaha Jokowi menata transportasi modern terintegrasi.
Menteri Perhubungan Indonesia menilai Jokowi cukup berhasil menata transportasi modern. (Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membandingkan pencapaian pembangunan jalan tol di era Presiden Joko Widodo dengan era kolonial Belanda di bawah kepemimpinan Herman Willem Daendels.

Ia membandingkan Tol Trans Jawa yang bakal menghubungkan Merak-Banyuwangi dan ditargetkan beres pada akhir 2019, dengan Anyer-Panarukan buatan Daendels. 

"Bayangkan, Jakarta-Surabaya sekarang cuma sepuluh jam. Dulu kita punya jalan Anyer-Panarukan, sekarang Pak Jokowi bikin Jakarta-Surabaya, nanti Merak-Banyuwangi," ucap Budi dalam acara Pagi Sehat Bareng Menhub di Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (13/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seperti diketahui, Jalan Anyer-Panarukan buatan Daendels dibangun pada tahun 1808-1809. Jalan yang dinamai De Grote Postweg atau Jalan Raya Pos itu tercatat memiliki panjang 1.000 kilometer.

Sementara Tol Trans Jawa yang dicanangkan Jokowi memiliki panjang 1.167 kilometer, meski saat ini baru beroperasi Jakarta-Surabaya sepanjang 870 kilometer.

Selain itu, Budi juga menyebut pencapaian Jokowi menata transportasi modern terintegrasi seperti light rail transit (LRT) dam mass rapid transit (MRT).


"Indonesia, Jakarta, mau membuat transportasi massal. Sebentar lagi ada MRT, ada LRT. Bahkan Februari MRT sudah mulai dioperasikan. Percobaan gratis, tapi tarifnya memang subsidi," ucapnya.

Sebab itu, kata Budi, masyarakat Indonesia perlu mendukung pembangunan yang dilakukan Jokowi.

"Makanya doakan Pak Jokowi selalu sehat, kita semua selalu sehat. Kita harus sehat, semangat agar Indonesia tambah hebat," ujar Budi. (dhf/rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER