Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Materi dan Debat
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno,
Sudirman Said memastikan Prabowo tidak sedang mengancam
TNI-Polri saat menyampaikam visi-misi melalui pidato kebangsaan pada Senin (14/1) malam.
Sudirman mengatakan, Ketua Umum
Partai Gerindra itu hanya sedang mengingatkan adik-adiknya di kepolisian dan TNI bahwa karier yang dibangun mereka saat ini berasal dari rakyat. Artinya, dengan demikian pangkat yang mereka terima itu berasal dari masyarakat.
"Tadi memang ada kritik, sebuah pesan dari seorang kakak bahwa tentara, polisi, intelijen itu dibiayai rakyat, diberi makan rakyat, diberi pangkat oleh rakyat," kata Sudirman di JCC, Jakarta Pusat, Senin (14/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Prabowo sempat menyampaikam pesan yang dia selipkan di pengujung pidatonya yang berdurasi kurang lebih 1,5 jam itu. Pesan Prabowo ditujukan untuk aparat kepolisian dan kalangan TNI.
Dalam pesannya Prabowo mengingatkam agar para TNI ini tidak memihak satu golongan, atau individu tetapi justru harus melindungi masyarakat secara keseluruhan.
 Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato kebangsaan. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Sudirman mengungkapkan Prabowo wajar memberi peringatan kepada adik-adiknya di militer untuk bekerja sepenuhnya pada rakyat, bukan pada satu golongan, individu atau bahkan kelompok tertentu.
"Diingatkan bekerja untuk rakyat jangan bekerja untuk kelompok apalagi untuk pribadi-pribadi," katanya.
Dalam kesempatan itu Sudirman juga mengingatkan bahwa Prabowo bukan hendak mengadopsi sistem pemerintahan di masa orde baru. Terkait istilah swasembada kata dia, pihaknya hanya ingin memastikan Indonesia berada di jalur yang benar tidak selalu melakukan impor.
Sudirman memahami kegelisahan Prabowo yang menyoroti, sejatinya bangsa Indonesia memiliki kemampuan di dalam negeri yang cukup tinggi untuk pemenuhan pangan dan energi.
"Perhatian kita adalah mengapa hal-hal yang dicapai di masa lalu itu kemudian menurun. Padahal sebetulnya semakin besar kita mengimpor kebutuhan makan kita semakin bergantung," katanya
Sudirman menyebut swasembada menjadi salah satu strategi big push atau dorongan besar. Seperti diketahui, ada lima swasembada yang digalakkan Prabowo-Sandi. Mulai dari swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air.
"Serta mendorong terciptanya pemerintahan yang kuat, satu lagi adalah pembangunan tata nilai dan itu semua mencakup seluruh aspek kehidupan bernegara," kata dia.
(tst/ain)