
KPU dan Bawaslu Pantau Langsung Pencetakan Surat Suara
CNN Indonesia | Jumat, 18/01/2019 14:43 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mulai memproduksi surat suara pada Minggu (20/1). Produksi itu disebut berada dalam pantauan langsung KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Direncanakan Minggu akan diproduksi surat suara. Kami akan me-monitoring langsung produksi perdana ini ketiga titik bersama teman-teman Bawaslu," kata Ketua KPU Arif Budiman di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (18/1).
Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi KPU bersama penyedia logistik dan pihak terkait seperti Bawaslu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Poltek Negeri Media Kreatif, siang ini.
Tiga titik produksi yang bakal dipantau langsung KPU dan Bawaslu adalah di Jakarta, Makassar, dan Jawa Timur. Pemantauan dilakukan guna memastikan produksi sesuai dengan aturan perundang-undangan.
Pemantauan itu, kata Arief, tidak hanya dilakukan saat awal produksi. KPU juga bakal menempatkan petugas di tempat produksinya. Kepolisian juga akan mengawal mulai dari proses produksi sampai distribusi.
Arief menyatakan produksi logistik Pemilu seperti surat suara benar-benar berbeda dari produksi logistik pada umumnya. Mulai dari jumlah, bentuk, hingga warna harus sesuai aturan.
"Dalam beberapa pasalnya, itu ada pidananya; memproduksi berlebihan, jumlah yang tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, kualitasnya juga. Misal, [pesannya] merah tapi pas dicetak merah muda. Itu bisa kacau," tuturnya.
Dalam proses pengadaan logistik, KPU disebut tidak pernah meminta atau menjanjikan sesuatu kepada pihak terkait. Pengadaan ditegaskan berlaku terbuka dan transparan.
"Jadi ini sangat transparan. Harganya juga akan kami publikasikan," ucapnya.
Logistik lainnya seperti kotak, bilik suara, tinta, segel, dan hologram disebut sudah diselesaikan.
(chri/arh)
"Direncanakan Minggu akan diproduksi surat suara. Kami akan me-monitoring langsung produksi perdana ini ketiga titik bersama teman-teman Bawaslu," kata Ketua KPU Arif Budiman di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (18/1).
Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi KPU bersama penyedia logistik dan pihak terkait seperti Bawaslu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Poltek Negeri Media Kreatif, siang ini.
Pemantauan itu, kata Arief, tidak hanya dilakukan saat awal produksi. KPU juga bakal menempatkan petugas di tempat produksinya. Kepolisian juga akan mengawal mulai dari proses produksi sampai distribusi.
Arief menyatakan produksi logistik Pemilu seperti surat suara benar-benar berbeda dari produksi logistik pada umumnya. Mulai dari jumlah, bentuk, hingga warna harus sesuai aturan.
Dalam proses pengadaan logistik, KPU disebut tidak pernah meminta atau menjanjikan sesuatu kepada pihak terkait. Pengadaan ditegaskan berlaku terbuka dan transparan.
"Jadi ini sangat transparan. Harganya juga akan kami publikasikan," ucapnya.
(chri/arh)
ARTIKEL TERKAIT

Usai Debat Capres, Ma'ruf Terima Dukungan Aliansi Kiai Madura
Nasional 10 bulan yang lalu
PKS Nilai Debat Pilpres 2014 Lebih Gereget
Nasional 10 bulan yang lalu
Ma'ruf Amin Ungkap Alasan Banyak Terdiam saat Debat Capres
Nasional 10 bulan yang lalu
VIDEO: Momen-momen Lucu di Debat Capres Perdana 2019
Nasional 10 bulan yang lalu
Amunisi Serangan Balik Jokowi Berujung Blunder untuk Prabowo
Nasional 10 bulan yang lalu
VIDEO: Momen Penting Debat Capres Perdana Pilpres 2019
Nasional 10 bulan yang lalu
BACA JUGA

Tinggal Sehari, 'Musik untuk Republik' Menanti Jokowi
Hiburan • 20 October 2019 06:34
Dunia Musik Terbelah, Alasan 'Musik untuk Republik' Digelar
Hiburan • 19 October 2019 22:42
BSSN Klasifikasi 28,8 Juta Serangan Siber ke KPU
Teknologi • 12 July 2019 22:55
Ramai #KamiTetapSetiaBersamaPrabowo Jelang Pleno KPU
Teknologi • 30 June 2019 10:29
TERPOPULER

Mayoritas Parpol Jera dengan Pemilu Serentak
Nasional • 53 menit yang lalu
Air Asia Kecam Canda Penumpang Mengaku Bawa Bom di Pesawat
Nasional 3 jam yang lalu
Anak Tewas Tersetrum, Pengelola Rusun Penjaringan Diperiksa
Nasional 2 jam yang lalu