
KPU Akan Ubah Format dan Mekanisme Debat Capres Kedua
CNN Indonesia | Minggu, 20/01/2019 18:09 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, mengatakan KPU akan berupaya mengubah format dan mekanisme debat capres kedua yang akan diselenggarakan pada 17 Februari mendatang.
Wahyu menyatakan format dan mekanisme tersebut akan dikemas, agar bisa mendorong kandidat untuk menyampaikan gagasannya dengan jelas.
Pada debat kedua nanti, ia melanjutkan, ada kemungkinan panelis bisa ikut menanyakan pertanyaan kepada kandidat dalam jalannya debat.
Hal ini diharapkan dapat menjawab pandangan masyarakat yang menanggap debat perdana dilakukan seperti membaca pidato, karena masing-masing paslon terpaku dengan catatannya dan tidak adanya tanya jawab dari panelis.
"Dimungkinkan dengan format dan mekanisme debat, maka sebenarnya jika pun tetap moderator, maka moderator dimungkinkan untuk lebih membuat dinamis lalu lintas perdebatan itu," ujar Wahyu di sebuah hotel kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Minggu (20/1).
Untuk nama-nama panelis yang akan dihadirkan dalam debat kedua, Wahyu menambahkan, KPU sudah memiliki puluhan pakar yang akan menjadi pertimbangan. Jumlahnya pun bisa bertambah.
Terkait durasi, KPU bisa menambahkan durasi berbicara untuk masing-masing paslon. Waktu tiga menit untuk menyampaikan visi-misi dirasa tidak mencukupi.
"[Penyampaian visi-misi] Itu misalnya kurang sehingga nanti akan kami tambah waktunya," kata Wahyu.
Ia juga mendengar ketidaknyamanan masyarakat yang menyaksikan debat melalui siaran televisi. Oleh karena itu, KPU akan melakukan penertiban kepada penonton debat.
Menurutnya apabila masyarakat terganggu karena kegaduhan pendukung kedua paslon yang menghadiri tempat debat, maka tujuan debat untuk memberikan informasi kepada masyarakat tersebut tidak akan tercapai.
KPU akan mengkoordinasikan hasil evaluasi internalnya dengan berbagai pihak. Setelah rapat koordinasi tersebut, kata Wahyu, hasil keputusan mengenai format dan mekanisme debat yang baru itu akan disampaikan kepada masyarakat.
Namun, Wahyu melanjutkan, KPU tetap akan terbuka terhadap masukan dari masyarakat untuk membangun model format dan mekanisme debat yang lebih baik.
(ani/agr)
Wahyu menyatakan format dan mekanisme tersebut akan dikemas, agar bisa mendorong kandidat untuk menyampaikan gagasannya dengan jelas.
Pada debat kedua nanti, ia melanjutkan, ada kemungkinan panelis bisa ikut menanyakan pertanyaan kepada kandidat dalam jalannya debat.
Hal ini diharapkan dapat menjawab pandangan masyarakat yang menanggap debat perdana dilakukan seperti membaca pidato, karena masing-masing paslon terpaku dengan catatannya dan tidak adanya tanya jawab dari panelis.
"Dimungkinkan dengan format dan mekanisme debat, maka sebenarnya jika pun tetap moderator, maka moderator dimungkinkan untuk lebih membuat dinamis lalu lintas perdebatan itu," ujar Wahyu di sebuah hotel kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Minggu (20/1).
Untuk nama-nama panelis yang akan dihadirkan dalam debat kedua, Wahyu menambahkan, KPU sudah memiliki puluhan pakar yang akan menjadi pertimbangan. Jumlahnya pun bisa bertambah.
Terkait durasi, KPU bisa menambahkan durasi berbicara untuk masing-masing paslon. Waktu tiga menit untuk menyampaikan visi-misi dirasa tidak mencukupi.
"[Penyampaian visi-misi] Itu misalnya kurang sehingga nanti akan kami tambah waktunya," kata Wahyu.
Ia juga mendengar ketidaknyamanan masyarakat yang menyaksikan debat melalui siaran televisi. Oleh karena itu, KPU akan melakukan penertiban kepada penonton debat.
Menurutnya apabila masyarakat terganggu karena kegaduhan pendukung kedua paslon yang menghadiri tempat debat, maka tujuan debat untuk memberikan informasi kepada masyarakat tersebut tidak akan tercapai.
KPU akan mengkoordinasikan hasil evaluasi internalnya dengan berbagai pihak. Setelah rapat koordinasi tersebut, kata Wahyu, hasil keputusan mengenai format dan mekanisme debat yang baru itu akan disampaikan kepada masyarakat.
Namun, Wahyu melanjutkan, KPU tetap akan terbuka terhadap masukan dari masyarakat untuk membangun model format dan mekanisme debat yang lebih baik.
ARTIKEL TERKAIT

Perludem Sebut KPU Tak Serius di Debat Perdana Capres
Nasional 1 bulan yang lalu
Tanpa Kisi-kisi Debat Capres Dinilai Lebih Apa Adanya
Nasional 1 bulan yang lalu
Dukung KPU, BPN Sebut Debat Capres Hambar karena Bocoran Soal
Nasional 1 bulan yang lalu
Bantah Sandi Hoaks, BPN Ungkap Persekusi Nelayan di Karawang
Nasional 1 bulan yang lalu
Timses Jokowi Hormati KPU Setop Bocorkan Soal Debat Capres
Nasional 1 bulan yang lalu
Evaluasi Debat Capres Perdana, KPU Setop Bocorkan Pertanyaan
Nasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Mengenal HGU, Hak Prabowo atas Penguasaan Lahan
Ekonomi • 18 February 2019 12:27
Ulasan Debat Capres: Anti Asing dan Risikonya bagi Ekonomi RI
Ekonomi • 18 February 2019 11:24
Empat Bumerang Prabowo Kala Serang Jokowi di Debat Pilpres
Ekonomi • 18 February 2019 08:15
Debat Capres Gagal Tawarkan Solusi Konkret di Bidang Ekonomi
Ekonomi • 18 February 2019 06:01
TERPOPULER

Jokowi Bantah Sudirman Said soal Pertemuan Rahasia Freeport
Nasional • 1 jam yang lalu
Jokowi: Saya Tak Masalahkan Lahan Prabowo Legal atau Tidak
Nasional 58 menit yang lalu
Sudirman Ungkap Pertemuan Rahasia Jokowi dan Bos Freeport
Nasional 4 jam yang lalu