Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Desa Cendana, Kecamatan Morotai Jaya, Kabupaten Pulau
Morotai, Maluku Utara menemukan setumpuk kerangka manusia. Kerangka yang diduga merupakan milik para tentara
Jepang yang dulu bertugas di Morotai itu ditemukan di dalam sebuah gua.
Saat ini benda-benda tersebut diamankan di rumah warga setempat. Penemuan kerangka yang terjadi Minggu (20/1) kemarin itu dilakukan Mei Tenang, warga Cendana. Muhlis Eso, cucu Mei menuturkan sang kakek menemukan kerangka-kerangka itu lewat mimpi.
Sebelum menemukan tulang belulang, Mei bermimpi tentang perang dunia II dan prajurit Jepang yang terbunuh di lokasi gua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya tetua-tetua di desa sudah pernah bicarakan soal kerangka. Tapi kakek saya hanya mengabaikan. Akhir-akhir ini karena sering mimpi, akhirnya dia ke lokasi itu dan cek," tuturnya lewat sambungan telepon kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (23/1).
Muhlis yang merupakan pemerhati sejarah ini langsung meluncur ke Cendana begitu mendapat kabar penemuan kerangka. Jarak antara pemukiman warga dengan gua yang kerap disebut Gua Jepang itu hanya 500 meter.
Menurut Muhlis, selama ini warga tak punya perhatian khusus terhadap gua tersebut. Hanya anak-anak yang kerap main di areal itu yang mengakibatkan sebagian kerangka menjadi rusak.
"Kerangkanya banyak sekali, tapi sebagian hancur karena anak-anak sering main lempar-lempar," ungkapnya.
Sebagian kerangka yang ditemukan masih dalam kondisi utuh. Berupa tengkorak, tulang kaki dan tangan. Sebagian besar lainnya sudah hancur dan menyatu dengan tanah.
"Saya lihat gua dan kerangkanya bergidik. Bukan takut, tapi takjub. Saya menduga gua itu dulunya digunakan untuk kuburan massal tentara Jepang. Ini kalau dilihat dari banyaknya tulang belulang yang ditemukan. Dugaan lain, gua ini dulunya bunker namun tertimbun tanah," ungkap pemilik Museum Swadaya Morotai ini.
Kerangka yang masih utuh pun dimasukkan ke dalam peti dan diamankan di rumah Mei. Sebagian lain ditaruh di rumah saudara Mei, Ondo Tenang di Desa Sopi yang bertetangga.
"Pertimbangan kami jika dibiarkan di gua nanti tambah rusak. Jadi diamankan dulu sambil kita pikirkan langkah selanjutnya apa," pungkas Muhlis.
Morotai merupakan wilayah di Maluku Utara yang menjadi saksi sejarah PD II. Letaknya di bibir Samudera Pasifik membuat pasukan sekutu mendirikan basisnya di sana.
Kedatangan sekutu itu sekaligus menggeser keberadaan pasukan Jepang yang sebelumnya menduduki Morotai. Prajurit-prajurit Jepang yang tergeser ini lalu melarikan diri ke pelosok-pelosok Morotai.
(shr/dal)