Jakarta, CNN Indonesia -- Tim panelis
fit and proper test kandidat
wagub DKI dari
PKS dan
Gerindra menyepakati sejumlah indikator yang nantinya digunakan dalam proses uji kalayakan pengisi kursi Sandiaga Uno tersebut. Kesepakatan indikator tersebut dibuat oleh tim panelis setelah melakukan pertemuan yang digelar di Hotel Arya Duta Jakarta, Rabu (23/1).
Syarif, sebagai salah satu tim panelis menuturkan ada empat indikator yang menjadi kesepakatan tim panelis. Yakni integritas, rekam jejak, sinergitas dengan Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta, serta pemahaman terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2018-2022.
"(Indikator) itu yang akan kita lihat," kata Syarif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarif menuturkan metode yang akan dilakukan tim panelis dalam
fit and proper test tersebut adalah dengan wawancara dan penelusuran rekam jejak para kandidat. Selain itu, nantinya juga akan dilakukan akan dilakukan konsultasi publik dengan mengundang tokoh masyarakat.
"Kita akan undang tokoh-tokoh masyarakat untuk melakukan pendalaman terhadap informasi yang disampaikan," ujar Syarif.
Meski ada indikator, Syarif menyebut tidak akan ada skor atau nilai yang diberikan kepada kandidat calon wagub DKI. Panelis, sambung Syarif, hanya akan mengakumulasi hasil pemaparan secara kualitatif untuk nantinya diserahkan kepada PKS dan Gerindra.
"Tidak ada skor, tapi tiga nama itu dilakukan pendalaman secara kualitatif pemahamannya, integritas, rekam jejak, dan sebagainya," tuturnya.
Sebagai informasi, kursi DKI 2 sampai saat ini masih belum terisi sejak ditinggal Sandiaga Uno yang memutuskan maju sebagai calon wakil presiden. Adapun PKS telah menetapkan tiga nama kandidat calon wagub DKI, yakni Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu. PKS dan Gerindra pun telah bersepakat untuk menetapkan target penyerahan nama calon wakil gubernur DKI Jakarta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 11 Februari.
Nantinya, ketiga nama kandidat calon wagub DKI akan melalui proses uji kelayakan dan kepatutan untuk dikerucutkan menjadi dua nama.
Untuk
tim fit and proper test, PKS telah mengajukan dua nama yakni Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) Eko Prasodjo dan pengajar Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun. Sedangkan dari pihak Gerindra mengajukan tim penguji yakni Wakil Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra Syarif dan peneliti senior LIPI Siti Zuhro.
Diketahui, dalam sepekan ini PKS mulai intens melakukan safari ke sejumlah fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Hari ini, PKS membawa tiga kandidat sowan ke fraksi PDI Perjuangan. Sehari sebelumnya, PKS turut membawa tiga kandidat mengenalkan diri ke sejumlah anggota fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya pernah menyatakan dirinya menginginkan sosok penurut untuk mengisi posisi wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno. Ia menginginkan wakil gubernur baru harus mampu menerapkan visi dan misi yang telah dicanangkan sejak masa kampanye.
"Tidak bawa agenda sendiri, tapi mengikuti agenda yang sudah ditetapkan oleh gubernur dan ada di RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) kita. Selebihnya taat pada gubernur karena memang fungsinya mendukung," kata Anies saat ditemui di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (3/1).
(dis/ain)