TKN Anggap Wajar Kritikan Jusuf Kalla soal LRT

CNN Indonesia
Jumat, 25 Jan 2019 11:42 WIB
Arya Sinulingga mengatakan Jokowi memberi ruang kepada siapapun untuk memberi kritik termasuk Jusuf Kalla. Pernyataan ini menyikapi kritikan JK soal LRT.
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menganggap wajar dan tidak mempermasalahkan kritik yang dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). 

Menurut dia, JK hanya mengkritik sejumlah dari ribuan proyek infrastruktur yang dikerjakan selama pemerintahan Jokowi.

"Pak JK kan ngomong itu dari ratusan, ribuan infrastruktur yang dia kritik cuma satu, dua, tiga (proyek). Kecil itu, wajar lah," ujar Arya saat dihubungi, Jumat (25/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait dengan kritik itu, Arya justru menilai hal itu merupakan bukti Jokowi memberi ruang bagi semua pihak, termasuk di internal pemerintah untuk memberi kritik.

"Itulah namanya pemerintahan sekarang ini. Kalau zaman dulu tidak mungkin itu. Jadi itu dari dalam disampaikan terbuka, ya itulah suaranya Pak JK juga," ujar Arya.

JK beberapa kali mengkritik sejumlah pembangunan proyek infrastruktur pemerintah. Salah satu proyek infrastruktur yang dikritik JK adalah soal pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta dan Palembang.

JK menyatakan bahwa pembangunan LRT Jakarta dan Palembang sangat mahal dan tak efisien karena menghabiskan biaya hingga Rp500 miliar per kilometer. JK turut menilai pembangunan LRT itu tak efisien karena berada di samping jalan tol.

"Akibatnya jalan tol tidak bisa diperlebar karena ada tiang di sampingnya," tutur JK.
Selain LRT Jakarta dan Palembang, JK turut mengkritik pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi yang mulai beroperasi sejak akhir 2018. Mantan Ketum Golkar itu menilai pembangunan jalur kereta api di Sulawesi tak akan efisien seperti di Pulau Jawa. Sebab, perbandingan antar jumlah orang dan barang yang akan diangkut lebih sedikit ketimbang di Pulau Jawa.

Sementara, pengamat politik Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai kritik yang disampaikan JK tidak elok mengingat statusnya sebagai bagian dari pemerintah.

"Alangkah baik dan bijak jika Pak JK tidak mengkritik pemerintah. Karena beliau bagian dari pemerintah itu sendiri," ujar Ujang dalam pesan singkatnya.

Ujang mengatakan JK seharusnya bersama Presiden Joko Widodo turut mencari solusi atas persoalan-persoalan yang sempat dikritiknya.

Ia menilai JK seharusnya mampu memberi masukan positif karena memiliki pengalaman dan kredibilitas yang tak diragukan sebagai tokoh bangsa.

"Pak JK pasti mampu membereskan masalah-masalah itu. Pak JK tokoh bangsa yang berpengalaman. Kredibilitasnya diakui dunia," ujarnya.

Lebih lanjut, Ujang menuturkan Indonesia bangga memiliki tokoh yang kritis dan solutif seperti JK. Sehingga, ia berkata kritik yang sampaikan JK harus dilihat sebagai bagian dari solusi atas permasalahan yang terjadi.

"Mungkin Pak JK sedang mengingatkan para teknokrat, agar dalam membangun infrastruktur jangan terlalu banyak mengambil untung," ujar Ujang.
(ugo/rzr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER