Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Aria Bima, mengatakan peredaran
tabloid Indonesia Barokah yang dinilai berisi konten menyudutkan pasangan calon presiden wakil presiden nomor urut 02
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bukan berasal dari kubu Jokowi-Ma'ruf.
Dia menegaskan kampanye dengan menyebarkan selebaran atau tabloid bukanlah cara yang digunakan pihaknya.
"Ini bukan cara TKN. Walaupun kadang kontennya kami setuju, tapi ini bukan cara-cara yang kami pakai," kata Aria di Hotel Puri Denpasar Bali, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1).
Aria mengatakan tabloid tersebut membuat suhu politik memanas. Sebab itu, dia meminta agar pengelola tabloid tersebut bertanggung jawab
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tunjukkan sekretariatnya, harus berani bertanggung jawab. Kalau hanya sekadar selebaran-selebaran gelap saya kira itu yang kita hindarkan. Karena itu membuat perpecahan, membuat situasi tidak kondusif dan ceria," kata Aria.
 Tabloid Indonesia Barokah. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono |
Tabloid Indonesia Barokah telah menerbitkan beberapa edisi yang dinilai oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyudutkan kubu paslon nomor urut 02. Tabloid itu beredar di sejumlah daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Menurut Aria, TKN selalu membuat hal-hal bersifat positif dalam berpolitik. Katanya, pasangan Jokowi-Ma'ruf selalu memberikan informasi lewat aplikasi yang telah dibuat tim.
"Kalau dari Jokowi-Ma'ruf membangun narasi yang positif dengan sumber yang jelas seperti Jokowiapps. Bisa didownload. Kalau ada selebaran yang tidak jelas dari mana asalnya siapa yang bertanggung jawab itu tidak secara terang-terangan ini cara yang bukan Jokowi-Ma'ruf," katanya.
(mts/ugo)