Jakarta, CNN Indonesia -- Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menyoroti pernyataan Wali Kota Semarang,
Hendrar Prihadi terkait larangan menggunakan tol jika tidak memilih Jokowi di
Pilpres 2019. Meski menolak memberikan rekomendasi terkait itu, Komisioner Ombudsman, Alamsyah Saragih menyebut tak pantas ucapan tersebut keluar dari mulut kepala daerah.
"Menurut saya, pelayanan publik untuk semua. Ya kalau becanda oke lah, kalau disampaikan dengan serius menurut saya ndak patut seorang kepala daerah seperti itu," ujar dia di kantornya, Senin (4/2).
Ombudsman, kata dia, enggan memberikan rekomendasi kepada Hendrar Priadi terkait pernyataannya tersebut. Alamsyah mengatakan pemberian rekomendasi kepada Hendrar sama saja membuang energi, karena dia yakin pejabat yang bersangkutan sudah kapok atas pernyataannya tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia yakin sudah berpikir efeknya seperti ini, di-bully di media massa. Enggak usah kita, buang-buang energi juga Ombudsman mengingatkan, kan kapok sendiri setelah di-bully," ujar dia.
Ia mengatakan pernyataan Hendrar tersebut pun belum menyentuh maupun merugikan kepentingan publik. "Kecuali yang dampaknya ke masyarakat merugikan biasanya kita akan rekomendasi," ujar Alamsyah.
Lebih lanjut, Ombudsman akan terus melakukan pengawasan terhadap kepala daerah dan pejabat publik. Hanya saja dia mengatakan pernyataan semacam itu tidak akan sampai memunculkan rekomendasi dari lembaganya.
"Karena instrumen rekomendasi kita punya kekuatan hukum, maka jauh lebih baik memantau saja, dan saya pikir kapok lah dia setelah di-bully di medsos gitu ya," ujarnya.
Sebelumnya, Hendrar dalam silaturahmi dengan Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah (PPJT) mengajak masyarakat untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Hendi meminta masyarakat tak menggunakan jalan tol bila tak mau mendukung pasangan nomor 01 itu.
"Disampaikan ke saudaranya di luar sana, kalau tidak mau dukung Jokowi, jangan pakai jalan tol," kata Hendi disambut riuh hadirin, di Semarang Town Square, Semarang, Sabtu (2/2).
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai pernyataan Hendi yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Semarang itu hanya sebuah pengingat akan hasil kerja calon presiden petahana.
"Itu hanya gocekan, yang namanya tol mana bisa dipilih. Itu hanya gocekan bahwa Wali Kota Semarang itu mengapresiasi hasil kerja Jokowi dan mari lihat secara objektif prestasi pemimpin," ucap Hasto, Minggu (3/2).
(sah/ain)