Jadi Presiden, Prabowo Wacana Pulangkan TKI Bermasalah

CNN Indonesia
Selasa, 12 Feb 2019 00:49 WIB
BPN Prabowo-Sandi menyebut pemulangan TKI bermasalah di luar negeri tak bisa sekaligus, melainkan harus step by step, termasuk langkah awalnya adalah pendataan.
Jubir BPN, Rahayu Saraswati menyebut Prabowo-Sandi. (CNN Indonesia/Tiara Sutari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Rahayu Saraswati menyebut ada komitmen pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kini bekerja di luar negeri jika Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno terpilih di Pilpres 2019 ini. TKI yang ditargetkan akan dipulangkan itu, yakni mereka yang bermasalah di negeri rantau.

"Kita harap bisa dipulangkan (TKI dan TKW), terutama yang bermasalah," kata Rahayu di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (11/2).

Nantinya pemulangan ini akan dilakukan step by step, dengan diawali pendataan jumlah TKI dan TKW baik yang prosedural maupun ilegal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harus ada pendataan, jadi yang secara prosedural maupun non-prosedural, berapa banyak orang yang harus kita pulangkan," kata Rahayu.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan mengedepankan penciptaan lapangan kerja di dalam negeri agar tak ada lagi pekerja Indonesia yang mencari pekerjaan di luar negeri.

Minimnya lapangan pekerjaan ini, kata Rahayu, menjadi penyebab banyaknya pekerja yang pergi ke luar negeri.

"Salah satu isu tentang TKI, kenapa banyak TKI ke luar menjadi pekerja migran, karena kurangnya lapangan kerja di Indonesia," kata dia.

Selama ini, lanjut Rahayu, permasalahan pemulangan TKI juga terbentur dengan kurangnya dana yang dianggarkan oleh Kementerian Sosial. Setiap tahunnya klaim Rahayu, Kemensos hanya menganggarkan pemulangan TKI untuk 70 ribu orang saja.

"Tentunya itu kurang, karena ada lebih banyak TKI bermasalah di luar setiap tahunnya," kata dia.

Untuk itu, Prabowo-Sandi akan meningkatkan dana pemulangan TKI di kementerian terkait jika terpilih menjadi pemimpin negeri.

"Harusnya (ditingkatkan) seperti itu," kata dia. (tst/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER