Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPD
Gerindra DKI Jakarta M Taufik menyatakan usulan dua nama
calon wakil gubernur DKI dari PKS masih bisa berubah. Sebelumnya DPW
PKS DKI telah menyodorkan dua nama ke Gerindra untuk dipilih salah satu jadi cawagub yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
"Itu kan sepihak. Mana ada begitu mekanismenya. Harusnya tim
fit and proper test serahkan dulu hasilnya ke partai. Bukan diumumkan langsung begitu," ujar Taufik saat dihubungi wartawan, Kamis (14/2).
Pembahasan hasil uji kelayakan dan kepatutan itu, kata Taufik, rencananya baru akan dibahas pada 16 Februari mendatang di kantor PKS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru Sabtu (16/2) besok ini ketemu. Itu pun saya yang minta segera undang kami," ujar Taufik.
Pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD DKI itu mengatakan andai cawagub yang disepakati hanya satu nama, PKS harus mengusulkan satu nama lagi. Sebab, sesuai ketentuan nama yang diajukan ke DPRD minimal harus dua nama.
"Kalau sudah sepakat ya ayo. Kalau enggak sepakat, misalnya cuma satu, ya cari satu lagi. Kita lihat nanti," ucap Taufik.
Sejak Sandiaga Uno memutuskan mundur dari jabatan Cawagub DKI untuk ikut kontestasi Pilpres 2019 pada Agustus 2018 silam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bekerja sendiri.
Dalam Pilgub DKI 2017 silam, Anies-Sandi diusung dua partai politik yakni Gerindra dan PKS.
Soal lamanya jabatan cawagub DKI kosong, Taufik mengatakan itu tak perlu diambil pusing. Selain itu, sambungnya, Gerindra tak memberikan tenggat waktu untuk pemilihan siapa yang bakal mengganti Sandiaga.
"Ya nantilah enggak ada target. Enggak ada urusannya juga sama pilpres. Memang begitulah mekanismenya. Insyaallah (bulan ini selesai)," ujar Taufik.
(psp/kid)