Asa Suku Anak Dalam Jambi Pilih Presiden di Pemilu 2019

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Rabu, 20 Feb 2019 08:03 WIB
Seorang warga Suku Anak Dalam di Jambi punya kriteria khusus dalam memilih presiden di 17 April mendatang. Warga menyatakan siap menggunakan hak pilihnya.
Kulung, salah satu dari 150 warga Suku Anak Dalam yang antusias menyambut pemilu pada 17 April mendatang. (CNN Indonesia/Bintoro)
Jambi, CNN Indonesia -- Kulung, salah satu dari 150 warga Suku Anak Dalam yang antusias menyambut pemilu pada 17 April mendatang. Ia tinggal di wilayah perbukitan, tepatnya di Kampung Pasir Putih, Dusun Dwi Karya Bakti, Kabupaten Bungo, 300 kilometer dari ibu kota Provinsi Jambi.

Kulung sudah meninggalkan kehidupan rimbanya, dan memeluk Islam sejak tiga tahun lalu. Pria berusia 35 tahun itu kini, bersama Suku Anak Dalam lainnya, menghidupi diri dengan bertani dan berkebun.

Terkait pemilu mendatang, Kulung pun mengetahui beberapa para kandidat legislator maupun presiden. Ia mengaku siap menggunakan hak pilihnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kita mau pilih siapa itu rahasia, tidak bisa kasih tahu," kata Kulung saat ditemui pada Selasa (19/2).


Meski merahasiakan pilihannya, Kulung punya kriteria spesifik untuk capres yang ada yakni memperhatikan kebutuhan warga Suku Anak Dalam.

"Ya yang peduli sama masyarakat, sama lingkungan, dan tani," ucapnya.

Hari, yang mengepalai Suku Anak Dalam di Kampung Pasir Putih, memastikan warganya akan mengikuti pemilu. Selain karena warga di kampungnya sudah terdaftar sebagai pemilih, Hari menyebut sosialisasi dari aparat pemerintah mempermudah warga mengetahui fungsi pemilu.

Antusiasme Suku Anak Dalam Sambut Pemilu 2019Suku Anak Dalam, Datuk Cemani, bersama istri dan cucunya Datuk Cemani di gubuk tenda ukuran 1x1 meter, di Desa Kilis, Jambi. (ANTARA FOTO/Regina Safri)
Ia berharap kandidat terpilih dalam pemilu ini, baik eksekutif maupun legislatif, dapat mengakomodasi berbagai kepentingan warga Suku Anak Dalam, salah satunya dalam bidang pertanian.

"Kalau yang Suku Anak Dalam butuhkan itu seperti cocok tanaman, di mana lokasi bertani dan lainnya. Jangan lagi kocar-kacir seperti semulanya. Jadi kalau sudah ada penetapan, perkebunan, kan sudah enak," ujar Hari.


Kapolres Bungo AKBP Januario Jose Morais mengatakan upaya sosialisasi mengenai pemilu merupakan salah satu agenda sosialisasi dalam program Polisi Komunikasi Masyarakat Bungo yang ia gagas, termasuk kepada Suku Anak Dalam.

Sekalipun berlokasi di tempat terpencil, Morais menekankan hal itu bukan halangan. Dia mengimbau agar masyarakat menggunakan hak pilihnya.

"Mereka wajib gunakan hak pilih mereka. Selain itu untuk yang jaraknya jauh apabila TPS-nya jauh dari lokasi tempat tinggal mereka, kami akan lakukan jemput bola," kata Morais saat pemberian bantuan sosial di Kampung Pasir Putih.

Kepala Dusun Dwi Karya Bakti, atau biasa disebut Datuk Rio mengatakan dari 150 Suku Anak Dalam di sana, sebanyak 120 di antaranya sudah terdaftar sebagai pemilih. Ia meyakinkan bahwa seluruh warga sudah teredukasi mengenai pemilu dan akan terus mendorong agar mereka memakai hak pilihnya pada 17 April nanti.

"Insyaallah sudah kita arahkan karena kita sehari-hari sudah berkecimpung dengan mereka semua," kata Supriyanto yang menjabat Datuk Rio.

(rea/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER