Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN)
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Mursyidan Baldan, memprotes cara pengundian pertanyaan pada
debat capres kedua.
Ferry mempermasalahkan undian dilakukan dengan dua wadah (fish bowl) berbeda. Ia menilai rentan dimanipulasi.
"Kemarin kan ada pengambilan yang berasal dari dua tempat berbeda, itu bukan undian lagi namanya," ujar Ferry saat ditemui sebelum rapat evaluasi debat di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (20/2).
Menurut Ferry, seharusnya pengundian dilakukan di satu wadah. Sehingga Prabowo dan Jokowi mendapat pilihan berbeda dari tempat yang sama.
Jika dengan dua wadah berbeda, Ferry mengkhawatirkan setiap wadah sudah didesain untuk paslon tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Filosofi undian itu kan tidak keluar, itu yang nanti kita minta klarifikasi," tuturnya.
Selain masalah cara pengundian, kubu Prabowo juga bakal memprotes terkait serangan personal yang dilancarkan Jokowi. Mereka akan meminta hal tersebut diatur lebih rinci di debat berikutnya.
"Penggunaan kalimatnya jelas-jelas berniat untuk menyerang. Itu yang menurut saya moderator berperan menghentikan itu bahwa ini tidak ada relevansi dalam konteks perdebatan," ucap Ferry.
Rapat Evaluasi Debat Capres Kedua digelar KPU, Rabu (20/2). Rapat ini dihadiri oleh Ketua KPU Arief Budiman, Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin, perwakilan dua tim sukses, moderator, dan panelis.
(dhf/dea)