Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan melantik 1.125 pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta, Senin (25/2). Dari ribuan nama itu, rotasi dilakukan dalam bentuk demosi atau penurunan jabatan.
Dari data yang dihimpun
CNNIndonesia.com, pejabat yang jabatannya paling terjun bebas adalah Teguh Hendarwan yang semula menjabat Kepala Dinas Tata Air.
Tiga lagi di antaranya yang mengalami penurunan jabatan adalah Yani Wahyu yang tadinya menjabat Kasatpol PP menjadi Asisten Deputi Bidang Budaya, Jupan Royter yang tadinya menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Daerah (BPBD), dan Isnawa Adji yang semula menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dikonfirmasi, Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Chaidir membenarkan soal mereka yang didemosi tersebut.
"Ya benar (didemosi)," kata Chaidir saat dihubungi, Senin (25/2).
Chaidir tidak menjelaskan lebih lanjut terkait dicopotnya Teguh dari Dinas Tata Air. Ia hanya menjawab alasan secara singkat alasan Chaidir diberhentikan "Karena kinerja."
Saat dihubungi, Teguh membenarkan dirinya sudah dibebastugaskan dari jabatan Kepala Dinas Tata Air. Ia mengaku kini menjadi staf di DKI.
"Saya menjadi staf di Biro Tata Pemerintahan (Tapem) DKI," kata Teguh kepada
CNNIndonesia.com.
Selama menjabat, Teguh banyak bekerja menangani banjir dan air Jakarta. Teguh juga pernah menjadi tersangka kasus penyerobotan lahan. Namun, kasus itu telah diberhentikan penyelidikannya di Polda Metro Jaya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, Isnawa Adji kini menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Selatan. Sementara itu, Yani menjabat Asisten Deputi Bidang Budaya dan Jupan menjabat Asisten Deputi Bidang Perindustrian dan Perdagangan.
Menanggapi banyaknya pejabat yang dirotasi baik promosi maupun demosi, Chaidir mengatakan perombakan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Untuk ukuran lurah, kata dia, kinerja pejabat terkait diukur dari sistem CRM dan laporan pengaduan masyarakat.
"Kemudian nanti nama-nama itu diusulkan oleh wali kota langsung dan dimasukkan ke sistem Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat," ujar Chaidir.
Sementara untuk ukuran pejabat kepala dinas, ukurannya murni karena kinerja dan keputusan dari Gubernur DKI Jakarta. Chaidir menegaskan tidak ada alasan politis dari penurunan jabatan ini.
"Semua sudah sesuai prosedur dan sudah melalui uji kompetensi," kata dia.
Sebelumnya, pada pagi tadi, Anies melantik 1.125 pejabat eselon II, III, dan IV di Pemprov DKI. Sebanyak 15 di antaranya yang dilantik adalah pejabat eselon II.
(ctr/kid)