Sempat Diamputasi, Warga Tertimbun Longsor Tambang Tewas

CNN Indonesia
Kamis, 28 Feb 2019 19:58 WIB
BNPB menyebut jumlah korban tewas akibat longsor di area Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, bertambah menjadi tujuh orang.
Proses evakuasi terhadap korban longsor di Bolaang Mongondow, Sulut, kemarin. (AP Photo/Harry Tri Atmojo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut jumlah korban tewas akibat longsor di area Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Desa Bakan, Lolayan, Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, Selasa (26/2), bertambah menjadi tujuh orang.

Korban terakhir berdasarkan data hingga pukul 18.00 WIB, kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, adalah Teddy Mokodompit. Padahal, katanya, warga Kotamobagu ini sempat diselamatkan dari timbunan longsor dengan cara diamputasi kakinya.

"Sebanyak 26 korban berhasil dievakuasi dimana 7 orang meninggal dunia dan 19 orang selamat," kata Sutopo, lewat keterangan tertulisnya, Kamis (28/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban yang sempat dinyatakan selamat saat dievakuasi dengan cara diamputasi atas nama Teddy Mokodompit, warga Kotamobagu, akhirnya meninggal dunia. Korban terpaksa diamputasi kakinya karena tertimbun batu besar. Jika batu disingkirkan dikhawatirkan lubang tambang makin runtuh karena batu tersebut menahan bagian atas lubang," ia menambahkan.

Saat ini, lanjut Sutopo, Tim SAR gabungan sedang melakukan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas untuk mengambil langkah-langkah yang akan ditempuh dalam operasi SAR lanjutan keesokan hari.

Soal peluang penggunaan alat berat dalam proses evakuasi, Sutopo menyebut pihaknya masih akan berbicara dengan pihak keluarga.

"Ada kemungkinan untuk menggunakan alat berat tetapi masih dikoordinasikan juga dengan pihak keluarga. Mengingat sudah memasuki hari ketiga dan diduga banyak korban meninggal dunia yang belum dievakuasi akan berdampak pada kesehatan Tim SAR Gabungan apabila masih menggunakan cara manual," tutur dia.

"Kondisi medan memang cukup berat karena di lereng dengan kemiringan cukup terjal," ia melanjutkan.

Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagow dan Walikota Kotamobagu Tatong Bara, beserta pimpinan SKPD lainnya, kata Sutopo, memantau langsung proses evakuasi korban hari ini.

Proses evakuasi itu sendiri melibatkan lebih dari 200 personil tim SAR gabungan dari Basarnas Manado, Basarnas Gorontalo, Pos AL Bolaang Mongondow, BPBD, Polres Kotamobagu, Kodim 1303 Bolmong, PMI, Kompi Brimob, Satpol PP, Yon Armed Bogani, relawan dan masyarakat.

[Gambas:Video CNN] (arh/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER