Banjar, CNN Indonesia -- Wakil Presiden
Jusuf Kalla (JK) resmi menutup Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (
NU) 2019, di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Kota Banjar,
Jawa Barat, Jumat (1/3).
Dalam sambutannya, JK menyebut NU sebagai organisasi terbesar di dunia, dengan perkiraan memiliki anggota baik yang masuk dalam struktural maupun tidak mencapai 100 juta orang.
"Sebagai organisasi terbesar, saya kira NU bukan hanya organisasi terbesar di Indonesia, tapi terbesar di dunia. Karena walaupun 100 persen (penduduk) Saudi Islam mempunyai organisasi terbesar, ya penduduk Saudi paling tinggi 30 juta," kata JK.
JK bersyukur Munas Alim Ulama dan Konbes NU telah selesai. Acara tersebut berlangsung selama tiga hari, sejak Rabu (27/2) sampai dengan hari ini. JK mengapresiasi hasil yang telah dicapai dalam forum tertinggi di bawah Muktamar NU tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa rekomendasi hasil Munas Alim Ulama dan Konbes NU antara lain tentang status kewarganegaraan, di mana tak boleh ada sebutan kafir bagi warga negara Indonesia yang bukan beragama Islam, hingga mengatasi permasalahan sampah plastik.
"Karena itulah maka kami mengharapkan atas keputusan ini pemerintah, seluruh masyarakat bekerjasama dengan para ulama untuk mencapai hasil-hasil yang disampaikan," ujarnya.
JK berharap Munas Alim Ulama dan Konbes NU yang telah selesai hari ini memberikan manfaat, bukan hanya bagi warga Nahdliyin tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia.
Secara simbolis JK menutup acara tersebut dengan memukul beduk, didampingi Ketua Umum PBNU Said Aqil , Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Suharso Monoarfa, serta Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
"Semoga musyawarah, Munas Alim Ulama dan Konbes NU yang telah diselesaikan ini memberikan manfaat, bukan saja kepad warga NU, tapi juga seluruh masyarakat," kata JK.
[Gambas:Video CNN] (fra/ugo)