Jakarta, CNN Indonesia -- Penangkapan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat
Andi Arief terkait kasus narkoba menjadi pukulan bagi partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (
SBY). Elektabilitas Demokrat jadi pertaruhan di Pemilu 2019.
SBY sendiri telah menunjuk putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono, untuk memimpin Partai Demokrat meraup suara pada Pemilu 2019. Di tengah ketidakhadiran Ketua Umum yang kini lebih fokus mendampingi pengobatan istrinya, Ani Yudhoyono di Singapura.
AHY pun selama ini menjabat sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk pemilu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Populi Center Usep S Ahyar berpendapat jika kasus narkoba yang menjerat Andi tak segera diselesaikan dengan baik, maka akan dijadikan amunisi pihak lawan untuk menjatuhkan elektabilitas partai. Apalagi, mengingat Andi merupakan kalangan elite Partai Demokrat.
"Ini momentum, kalau tidak diselesaikan, keburu digoreng pihak lawan, nanti menurunkan elektabilitas Partai Demokrat," kata Usep kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (5/3).
Usep mengatakan kasus ini menjadi beban tersendiri bagi AHY lantaran harus mengambil tanggung jawab yang selama ini dipegang SBY di partainya.
Usep berpendapat AHY harus segera mengambil tindakan tegas terhadap Andi agar kasus ini tidak berpengaruh kepada elektabilitas Partai Demokrat.
"AHY harus ambil tindakan cepat, mengeliminasi dampak lain, segera saja, malah bagus pecat atau gimana intinya, jangan kompromi terhadap orang yang terlibat narkoba," ujarnya.
Usep beranggapan jika AHY mampu mengambil tindakan tegas, maka secara tak langsung akan memberikan citra baik kepada partai. Apalagi, selama ini Demokrat tidak pernah bisa mengambil tindakan tegas secara langsung dalam setiap persoalan.
"Ini AHY diuji kalau ini lolos, bisa ambil langkah bagus, dapat poin," ujarnya.
 Wasekjen Demokrat Andi Arief terjerat kasus narkoba. (CNN Indonesia TV) |
Sementara itu, pengamat politik dari LIPI Indria Samego beranggapan bahwa kasus Andi akan berdampak pada elektabilitas Partai Demokrat, meskipun dampaknya tidak akan terlalu signifikan.
"Ada, tapi tidak signifikan, tidak akan diperpanjang karena sudah ditangani pihak kepolisian, masyarakat akan beralih ke masalah lain," ujar Indria.
Meski begitu, Indria melihat bahwa Demokrat harus memberikan sanksi yang tegas kepada Andi. Dengan begitu, publik menilai ada sikap tegas yang diambil oleh partai.
Apalagi, saat ini kondisi Partai Demokrat juga kurang kondusif karena ketiadaan SBY. Sikap AHY pun diperlukan untuk segera mengambil langkah tegas.
"Ya, menurut saya AHY bisa membuat konferensi pers untuk memberi penjelasan," katanya.
Lebih lanjut, Indria mengatakan tanpa SBY di Partai Demokrat sudah memiliki pengaruh tersendiri. Sebab menurut dia, publik terlalu yakin dengan AHY.
AHY sendiri telah menyampaikan pernyataan pers secara tertulis, selaku Komandan Kogasma. Dia menyampaikan pandangannya terkait kasus Andi Arief itu dari Meulaboh, Aceh.
Dia menyebut Andi Arief sebagai korban, merujuk keterangan polisi. Menurut dia, kasus yang menimpa Andi merupakan sisi pribadi kehidupan yang bersangkutan dan bisa terjadi kepada siapa saja.
"Kebijakan dan tindakan partai lebih lanjut berkaitan dengan masalah Bung Andi Arief sepenuhnya menjadi kewenangan dari Dewan Pimpinan Pusat," kata AHY.
[Gambas:Video CNN] (pmg/dis/pmg)