
Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas
ANTARA, CNN Indonesia | Jumat, 08/03/2019 02:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur 1.000 meter. Kabar tersebut disiarkan oleh akun resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Awan panas tersebut meluncur untuk yang kedua kalinya pada Kamis (7/3) sekitar pukul 10.17 WIB dengan durasi 97 detik yang mengarah ke tenggara atau arah Kali Gendol.
"Awan panas masih dalam jarak aman rekomendasi. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa," tulis BPPTKG, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis (7/3).
Sebelumnya, awan panas guguran pertama meluncur dari Gunung Merapi pada pukul 07.44 WIB sejauh 1.200 meter ke arah Kali Gendol dengan durasi 121 detik.
Berdasarkan hasil pengamatan BPPTKG mulai pukul 06.00 sampai dengan 12.00 WIB juga teramati guguran lava pijar sebanyak lima kali ke tenggara dengan jarak luncur 300 hingga 650 meter.
Selain itu, terekam dua kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 55 sampai 65 mm yang berlansung selama 103.12 hingga 121.2 detik, lima kali gempa guguran dengan amplitudo 5 s.d. 35 mm selama 31.68 s.d. 66.04 detik.
Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volume kubah lava gunung api itu mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari.
Kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II (waspada), dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas guguran dengan jarak luncurnya makin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG.
[Gambas:Video CNN] (agr)
Awan panas tersebut meluncur untuk yang kedua kalinya pada Kamis (7/3) sekitar pukul 10.17 WIB dengan durasi 97 detik yang mengarah ke tenggara atau arah Kali Gendol.
"Awan panas masih dalam jarak aman rekomendasi. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa," tulis BPPTKG, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis (7/3).
Sebelumnya, awan panas guguran pertama meluncur dari Gunung Merapi pada pukul 07.44 WIB sejauh 1.200 meter ke arah Kali Gendol dengan durasi 121 detik.
Berdasarkan hasil pengamatan BPPTKG mulai pukul 06.00 sampai dengan 12.00 WIB juga teramati guguran lava pijar sebanyak lima kali ke tenggara dengan jarak luncur 300 hingga 650 meter.
Selain itu, terekam dua kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 55 sampai 65 mm yang berlansung selama 103.12 hingga 121.2 detik, lima kali gempa guguran dengan amplitudo 5 s.d. 35 mm selama 31.68 s.d. 66.04 detik.
Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volume kubah lava gunung api itu mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari.
Kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II (waspada), dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas guguran dengan jarak luncurnya makin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG.
[Gambas:Video CNN] (agr)
ARTIKEL TERKAIT

Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 1.200 Meter
Nasional 9 bulan yang lalu
Gunung Merapi Dua Kali Gugurkan Lava ke Arah Kali Gendol
Nasional 9 bulan yang lalu
Merapi 8 Kali Luncurkan Lava ke Kali Gendol Sejak Minggu
Nasional 9 bulan yang lalu
Sembilan Kali Awan Panas Guguran, Merapi Belum Mengancam
Nasional 9 bulan yang lalu
Hujan Abu Turun di Klaten Pascaguguran Awan Panas Merapi
Nasional 9 bulan yang lalu
Guguran Awan Panas Merapi, Warga Diimbau Waspada Bahaya Lahar
Nasional 9 bulan yang lalu
BACA JUGA

VIDEO: Melintasi Tali di Gunung Api Purba Nglanggeran
Gaya Hidup • 14 November 2019 13:55
Embuskan Awan Panas Letusan, Status Merapi Masih Waspada
Internasional • 09 November 2019 08:19
248 Tambak Udang di Dekat Bandara Baru Yogyakarta Diratakan
Ekonomi • 03 October 2019 11:33
Nobar MotoGP San Marino Trans7 Diramaikan NTRL
Olahraga • 11 September 2019 18:12
TERPOPULER

GNPF Ulama Bela Pemprov DKI Soal Penghargaan Diskotek
Nasional • 56 menit yang lalu
Rahasia Rendang Indonesia Tahan Lama Meski Dikirim ke Nepal
Nasional 15 jam yang lalu
Mengenal Teknik Serangga Mandul Batan yang Bisa Cegah DBD
Nasional 1 hari yang lalu