Hujan Abu Turun di Klaten Pascaguguran Awan Panas Merapi

Antara | CNN Indonesia
Sabtu, 02 Mar 2019 11:43 WIB
Hujan abu tipis mengguyur Klaten, Jawa Tengah, pasca terjadinya guguran awan panas dari gunung Merapi yang terjadi pagi ini.
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hujan abu tipis mengguyur wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Hujan abu ini terjadi setelah guguran awan panas dari Gunung Merapi pada Sabtu (2/3) pagi. Hujan abu ini tidak mengganggu warga Kabupaten Klaten wilayah atas untuk tetap beraktivitas.

"Masyarakat tetap kondusif, abunya hanya tipis jadi tidak sampai mengganggu," kata Relawan Merapi sekaligus Petugas Pusat Pengendali Data dan Operasi BPBD Kabupaten Klaten, Jatmiko di Klaten, Sabtu (2/3).

Ia menambahkan hujan abu terjadi di kawasan Balerante Utara dan Sidorejo Utara, Kecamatan Kemalang sekitar pukul 06.05 WIB. Selanjutnya, di daerah Talun, Kendalsari, dan Panggang terjadi sekitar pukul 06.30-07.00 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Klaten, Nur Tjahtjono Suharto mengimbau masyarakat untuk tetap kondusif mengingat status masih pada level waspada.

"Hujan abu tipis sudah terjadi beberapa kali, selain itu jarak luncur awan panas juga masih sekitar 1 km ke bawah," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari BPPTKG Yogyakarta, awan panas guguran dan guguran lava berpotensi menimbulkan hujan abu sehingga warga Merapi diharapkan tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.

Mengenai rincian kegempaan, awan panas guguran sebanyak 7 kali dengan amplitudo 52-69 mm dan durasi 56-190 detik. Sedangkan gempa guguran terjadi 21 kali, gempa hembusan 14 kali, dan gempa vulkanik dangkal 1 kali.

Awan panas guguran terjadi pada pukul 04.51 WIB, 04.54 WIB, 05.03 WIB, 05.07 WIB, 05.10 WIB, 05.33 WIB, dan 05.40 WIB dengan jarak luncur maksimum 2 km. Untuk arah luncuran masih menuju Kali Gendol, Sleman, Yogyakarta. Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten Yuwana Haris para petugas masih melakukan pantauan rutin perkembangan Gunung Merapi.

"Selain itu, ronda malam bersama warga dan relawan juga masih intensif melakukan ronda malam," katanya. (eks/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER