Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus pembunuhan disertai
mutilasi dua orang WNI di
Malaysia belum juga menemukan titik terang. Aktor intelektual kasus ini masih terus dalam proses pengejaran oleh
Polisi Diraja Malaysia (PDRM)."Belum [ada titik terang], masih dikembangkan oleh PDRM," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (11/3).
Sebelumnya, PDRM telah menahan dua orang warga negara Pakistan yang diduga sebagai pelaku pembunuhan. Namun, dikatakan Dedi, penahanan tersebut berkaitan dengan masalah pelanggaran keimigrasian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Terkait dugaan sebagai] aktor intelektual sampai hari ini masih terus dalam proses pengejaran oleh PDRM," ujar Dedi.
Sampai saat ini, pihak Indonesia, yang dalam hal ini Senior Liason Officer (SLO) dan Kementerian Luar Negeri, telah mengajukan permohonan untuk pengembalian jenazah kedua WNI tersebut. Namun, lanjut Dedi, pihak PDRM belum juga memberikan jawaban atas permohonan tersebut.
"Masih menunggu surat balasan dari PDRM, baru pihak KBRI dan SLO akan memfasilitasi kepulangan korban ke keluarganya," tutur Dedi.
Sebelumnya, PDRM telah memastikan bahwa dua korban mutilasi yang ditemukan di Sungai Buloh, Selangor, pada Januari lalu adalah warga negara Indonesia. Menurut hasil uji forensik, terdapat kecocokan dalam tes DNA yang dilakukan aparat Negeri Jiran.
Kedua WNI itu bernama Nuryanto (37) asal Bandung dan Ai Munawarah (20) dari Bekasi.
"Kepastian itu diterima KBRI pada Kamis, 28 Februari 2019, setelah PDRM menuntaskan proses pencocokan DNA kedua korban dengan contoh DNA keluarga masing-masing yang diupayakan oleh Pemerintah Indonesia," demikian bunyi pernyataan KBRI yang diterima
CNNIndonesia.com, pada Jumat (1/3).
Nuryanto diketahui merupakan seorang pengusaha tekstil asal Baleendah, Bandung. Sementara Munawarah merupakan karyawan Nuryanto. Keduanya diketahui pergi ke Malaysia untuk urusan bisnis dengan kedua terduga pelaku mutilasi.
[Gambas:Video CNN] (dis/asr)