
Prabowo Pakai Mobil Eks Donatur ISIS Saat Kampanye di Cianjur
Rabu, 13 Mar 2019 13:05 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Ketum Garis) Chep Hernawan mengakui meminjamkan mobil pribadinya untuk calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berkampanye di Cianjur pada Selasa (12/3).
Chep mengatakan penggunaan mobil berpelat nomor B 264 RIS tersebut merupakan sumbangsih darinya untuk Prabowo-Sandi.
"Total saya meminjamkan delapan unit mobil," kata Chep kepada CNNIndonesia.com, Rabu (13/3).
Menurut dia, mobil tersebut dipinjamkan atas inisiatif pribadi. Namun, dia menegaskan Garis tidak memiliki hubungan dengan Prabowo.
Chep mengatakan sebanyak delapan unit mobil ia turunkan dalam kampanye Prabowo itu.
"[Mobil pribadi saya) ya dipakai Prabowo. Silakan kalau mau dipakai, saya kemarin itu mengeluarkan mobil delapan unit," katanya.
Chep Hernawan mengakui dirinya pernah diperiksa polisi terkait pemberangkatan orang ke Syuriah untuk bergabung dengan ISIS. Namun bukan berarti dirinya terkait dengan jaringan terorisme.
Ia bahkan menantang untuk dibuktikan keterlibatannya dalam jaringan terorisme.
Ia berjanji akan memberikan imbalan sebesar Rp1 miliar kepada pihak yang bisa menunjukkan bukti polisi pernah membuat berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap dirinya.
"Saya bilang, kalau saya ada indikasi jaringan teroris, apakah pernah? Coba dicek di polda mana, apa pernah di-BAP oleh mereka atas kasus terorisme, kalau ada saya pernah di-BAP oleh Mabes Polri, Brimob, [atau] polda saya bayar Rp1 miliar," kata Chep.
Saat ditemui CNNIndonesia.com, 18 Maret 2015 silam di Cianjur, Chep mengaku pernah beberapa kali memberangkatkan orang ke Suriah.
Ia mengaku menghabiskan duit hampir Rp1 miliar. Chep mengatakan, kebanyakan dari warga Indonesia yang ia berangkatkan berasal dari Jawa.
Alasan Chep melakukan pendanaan pemberangkatan orang-orang ke Suriah, lantaran ia ingin menyalurkan keinginan banyak warga untuk berjihad. Daripada melakukan kerusakan di dalam negeri, tambahnya, "Mending saya berangkatkan."
Sementara itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengaku tidak mengetahui secara pasti pemilik mobil yang ditumpangi oleh Prabowo saat berkampanye di Cianjur itu.
Dia hanya meyakini mobil tersebut berasal dari antusiasme para relawan dan pendukung yang ingin menyediakan mobil untuk Prabowo.
Seandainya pun itu itu mobil milik Chep, lanjutnya, pihak kepolisian juga sudah mengecek kelayakannya agar sesuai standar yang ada.
"Saya enggak tahu itu mobil Chep. Seandainya pun itu mobil Chep atau siapapun, pasti polisi [sudah] cek dulu kelayakan mobil itu karena standarnya mobil presiden dengan mobil cadangannya harus disterilisasi dulu oleh polisi," ujar Andre.
Ia pun mempertanyakan alasan sejumlah pihak meributkan mobil berpelat nomor B 264 RIS yang ditumpangi oleh Prabowo itu.
Politikus Partai Gerindra itu menegaskan, penggunaan mobil Chep ini tidak perlu dipersoalkan. Menurut dia, polemik yang muncul di media sosial terkait mobil Chep yang digunakan Prabowo sengaja digoreng oleh kubu capres petahana.
"Memangnya kenapa kalau Pak Prabowo pakai mobil relawan Ketum Garis? Enggak masalah kan, memang orang tersebut terpidana teroris? Kan tidak. Saya kira ini sengaja digoreng-goreng di media sosial oleh kubu petahana dan simpatisannya," ucap Andre.
Andre pun menerangkan, setiap fasilitas seperti mobil yang digunakan Prabowo sebagai capres selalu didahului pengecekan dari pihak kepolisian.
Bahkan, menurut Andre, mobil tersebut telah diinapkan di kantor kepolisian selama satu malam untuk dicek terkait kelayakan dan kenyamanannya digunakan oleh capres.
"Sama seperti ketika Sandi kampanye di Sumatra Barat. Mobil yang digunakan Sandi itu milik relawan dan mobil itu diinapkan selama satu malam di [markas] Polda Sumbar untuk dicek kelayakannya," tutur caleg Gerindra itu.
Andre pun menduga, polemik yang muncul di media sosial terkait hal ini merupakan bentuk kepanikan kubu capres petahana.
Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Cianjur, Prasetyo Harsanto, dikonfirmasi terpisah mengakui pihaknya mendapat bantuan fasilitas akomodasi berupa mobil dari Chep Hernawan.
Prasetyo mengamini pengurus pusat Gerindra tidak mengetahui detail fasilitas tersebut karena sepenuhnya disiapkan oleh tim kampanye tingkat daerah.
"Betul, kita sewa mobil tersebut [dari Chep Hernawan]," kata Prasetyo kepada CNNIndonesia.com.
Nama Chep pernah mendapatkan sorotan dari publik pada Maret 2015 setelah dirinya mengaku sudah memberangkatkan 156 warga Indonesia ke Suriah untuk berperang di bawah bendera Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut Chep, ia memberangkatkan bakal anggota milisi ISIS itu secara bertahap sejak April 2014. Ia mengaku tak merekrut mereka.
Polri telah memeriksa sejumlah orang yang diduga menjadi donatur bagi warga Indonesia yang hendak bergabung dengan ISIS. Salah satunya adalah Chep Hernawan.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Rikwanto saat itu menyatakan pihaknya telah melakukan pendalaman dan interogasi terhadap Chep. Rikwanto membenarkan ada beberapa hal yang memang menjadi fakta, namun tidak seluruhnya.
"Belakangan kami dalami pernyataan yang bersangkutan juga tidak sepenuhnya benar," ujar Rikwanto di Jakarta, Minggu (22/3/2015).
Rikwanto enggan memberikan penjelasan lebih jauh soal keterangan apa yang benar maupun yang tidak benar. Ia hanya menyampaikan bahwa setelah dilakukan konfirmasi dengan kepolisian setempat dan masyarakat sekitar, ada beberapa hal yang hanya merupakan sensasi saja.
Chep juga pernah menghebohkan saat menawarkan lahan seluas 1 hektare di Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sebagai lokasi pemakaman terpidana mati kasus bom Bali, Amrozi cs pada 2008.
Catatan redaksi: Paragraf awal artikel ini diubah pada Rabu (13/3) setelah mendapatkan pembaruan informasi dari Ketua Umum Garis Chep Hernawan. (mts/osc)
Chep mengatakan penggunaan mobil berpelat nomor B 264 RIS tersebut merupakan sumbangsih darinya untuk Prabowo-Sandi.
"Total saya meminjamkan delapan unit mobil," kata Chep kepada CNNIndonesia.com, Rabu (13/3).
Menurut dia, mobil tersebut dipinjamkan atas inisiatif pribadi. Namun, dia menegaskan Garis tidak memiliki hubungan dengan Prabowo.
Chep mengatakan sebanyak delapan unit mobil ia turunkan dalam kampanye Prabowo itu.
"[Mobil pribadi saya) ya dipakai Prabowo. Silakan kalau mau dipakai, saya kemarin itu mengeluarkan mobil delapan unit," katanya.
Chep Hernawan mengakui dirinya pernah diperiksa polisi terkait pemberangkatan orang ke Syuriah untuk bergabung dengan ISIS. Namun bukan berarti dirinya terkait dengan jaringan terorisme.
Ia bahkan menantang untuk dibuktikan keterlibatannya dalam jaringan terorisme.
Ia berjanji akan memberikan imbalan sebesar Rp1 miliar kepada pihak yang bisa menunjukkan bukti polisi pernah membuat berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap dirinya.
"Saya bilang, kalau saya ada indikasi jaringan teroris, apakah pernah? Coba dicek di polda mana, apa pernah di-BAP oleh mereka atas kasus terorisme, kalau ada saya pernah di-BAP oleh Mabes Polri, Brimob, [atau] polda saya bayar Rp1 miliar," kata Chep.
Saat ditemui CNNIndonesia.com, 18 Maret 2015 silam di Cianjur, Chep mengaku pernah beberapa kali memberangkatkan orang ke Suriah.
Ia mengaku menghabiskan duit hampir Rp1 miliar. Chep mengatakan, kebanyakan dari warga Indonesia yang ia berangkatkan berasal dari Jawa.
Alasan Chep melakukan pendanaan pemberangkatan orang-orang ke Suriah, lantaran ia ingin menyalurkan keinginan banyak warga untuk berjihad. Daripada melakukan kerusakan di dalam negeri, tambahnya, "Mending saya berangkatkan."
Sementara itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengaku tidak mengetahui secara pasti pemilik mobil yang ditumpangi oleh Prabowo saat berkampanye di Cianjur itu.
Dia hanya meyakini mobil tersebut berasal dari antusiasme para relawan dan pendukung yang ingin menyediakan mobil untuk Prabowo.
Seandainya pun itu itu mobil milik Chep, lanjutnya, pihak kepolisian juga sudah mengecek kelayakannya agar sesuai standar yang ada.
"Saya enggak tahu itu mobil Chep. Seandainya pun itu mobil Chep atau siapapun, pasti polisi [sudah] cek dulu kelayakan mobil itu karena standarnya mobil presiden dengan mobil cadangannya harus disterilisasi dulu oleh polisi," ujar Andre.
Ia pun mempertanyakan alasan sejumlah pihak meributkan mobil berpelat nomor B 264 RIS yang ditumpangi oleh Prabowo itu.
Politikus Partai Gerindra itu menegaskan, penggunaan mobil Chep ini tidak perlu dipersoalkan. Menurut dia, polemik yang muncul di media sosial terkait mobil Chep yang digunakan Prabowo sengaja digoreng oleh kubu capres petahana.
"Memangnya kenapa kalau Pak Prabowo pakai mobil relawan Ketum Garis? Enggak masalah kan, memang orang tersebut terpidana teroris? Kan tidak. Saya kira ini sengaja digoreng-goreng di media sosial oleh kubu petahana dan simpatisannya," ucap Andre.
![]() |
Andre pun menerangkan, setiap fasilitas seperti mobil yang digunakan Prabowo sebagai capres selalu didahului pengecekan dari pihak kepolisian.
Bahkan, menurut Andre, mobil tersebut telah diinapkan di kantor kepolisian selama satu malam untuk dicek terkait kelayakan dan kenyamanannya digunakan oleh capres.
"Sama seperti ketika Sandi kampanye di Sumatra Barat. Mobil yang digunakan Sandi itu milik relawan dan mobil itu diinapkan selama satu malam di [markas] Polda Sumbar untuk dicek kelayakannya," tutur caleg Gerindra itu.
Andre pun menduga, polemik yang muncul di media sosial terkait hal ini merupakan bentuk kepanikan kubu capres petahana.
Prasetyo mengamini pengurus pusat Gerindra tidak mengetahui detail fasilitas tersebut karena sepenuhnya disiapkan oleh tim kampanye tingkat daerah.
"Betul, kita sewa mobil tersebut [dari Chep Hernawan]," kata Prasetyo kepada CNNIndonesia.com.
Nama Chep pernah mendapatkan sorotan dari publik pada Maret 2015 setelah dirinya mengaku sudah memberangkatkan 156 warga Indonesia ke Suriah untuk berperang di bawah bendera Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut Chep, ia memberangkatkan bakal anggota milisi ISIS itu secara bertahap sejak April 2014. Ia mengaku tak merekrut mereka.
Polri telah memeriksa sejumlah orang yang diduga menjadi donatur bagi warga Indonesia yang hendak bergabung dengan ISIS. Salah satunya adalah Chep Hernawan.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Rikwanto saat itu menyatakan pihaknya telah melakukan pendalaman dan interogasi terhadap Chep. Rikwanto membenarkan ada beberapa hal yang memang menjadi fakta, namun tidak seluruhnya.
"Belakangan kami dalami pernyataan yang bersangkutan juga tidak sepenuhnya benar," ujar Rikwanto di Jakarta, Minggu (22/3/2015).
Rikwanto enggan memberikan penjelasan lebih jauh soal keterangan apa yang benar maupun yang tidak benar. Ia hanya menyampaikan bahwa setelah dilakukan konfirmasi dengan kepolisian setempat dan masyarakat sekitar, ada beberapa hal yang hanya merupakan sensasi saja.
Lihat juga:Chep Hernawan Ditangkap Polres Cianjur |
Chep juga pernah menghebohkan saat menawarkan lahan seluas 1 hektare di Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sebagai lokasi pemakaman terpidana mati kasus bom Bali, Amrozi cs pada 2008.
Catatan redaksi: Paragraf awal artikel ini diubah pada Rabu (13/3) setelah mendapatkan pembaruan informasi dari Ketua Umum Garis Chep Hernawan. (mts/osc)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Lihat Semua
BERITA UTAMA
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK