Jokowi: Siapa Pun Presidennya Tak Mungkin Berani Larang Azan

CNN Indonesia
Kamis, 14 Mar 2019 16:42 WIB
Jokowi mengingatkan masyarakat agar tak percaya dengan kabar bohong alias hoaks termasuk soal hoaks larangan azan.
Presiden Joko Widodo. (Detikcom/Andhika Prasetia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat banyak kabar bohong alias hoaks dan fitnah tumbuh subur menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Ia meminta masyarakat tak begitu saja percaya dengan hoaks dan fitnah yang disebarkan pihak-pihak tak bertanggung jawab.

Jokowi menyampaikan hal itu saat menyerahkan 2.500 sertifikat tanah gratis ke warga Bangka Belitung, di GOR Sahabudin, Pangkalpinang, Kamis (14/3).

Jokowi mencontohkan sejumlah hoaks dan fitnah baru yang muncul jelang pemungutan suara, di antaranya soal pelarangan azan, penghapusan pelajaran pendidikan agama, hingga melegalkan pernikahan sejenis.
Menurut Jokowi, hal tersebut tak mungkin dilakukan oleh pemerintah mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk islam terbesar di dunia. Selain itu Indonesia juga memiliki norma-norma yang berlaku di tengah masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mau siapa pun presidennya enggak mungkin berani melakukan itu (melarang azan, menghapus pendidikan agama, dan melegalkan pernikahan sejenis)," kata Jokowi.

Calon presiden petahana itu mengajak seluruh masyarakat tak termakan dengan isu-isu yang tak masuk akal itu. Jokowi juga meminta isu tersebut mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan suaranya dalam pesta demokrasi lima tahunan.

"Jangan sampai karena kabar fitnah, karena kabar hoaks, karena kabar-kabar bohong kita jadi tterpengaruh dan meresahkan kita semuanya," ujarnya.
Menurut Jokowi, masyarakat harus memakai pikiran dan hati nurani bila ingin memilih calon pemimpin, baik itu pada pemilihan bupati, wali kota, gubernur, maupun presiden. Jokowi turut mengingatkan masyarakat agar tak terpecah belah karena perbedaan pilihan.

"Jangan sampai karena pilihan bupati, karena pilihan wali kota, karena pilihan gubernur, karena pilihan presiden itu tidak merasa sebagai saudara sebangsa setanah air lagi," kata Jokowi.
[Gambas:Video CNN] (fra/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER