Kader PBB Tewas Dipanah, Yusril Duga Ada Motif Politik

CNN Indonesia
Kamis, 14 Mar 2019 17:51 WIB
Ketua Umum PBB Yusril IHza Mahendra menduga ada motif politik terkait tewasnya kader PBB di Bantaeng, Sulsel, akibat dipanah saat hendak memasang bendera.
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menduga ada motif politik dalam kematian kadernya di Bantaeng. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Pemenangan Pemilu Partai Bulan Bintang (PBB) Bantaeng, Sulawesi Selatan, tewas di RS Wahidin, Makassar, Kamis (14/3). Sehari sebelumnya, korban dipanah hingga menembus dada saat hendak memasang bendera PBB.

"Ketua Pemenangan Pemilu PBB Bantaeng, Sulsel, wafat karena ditembus busur panah siang ini di RS Wahidin, Makassar," kata Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, lewat keterangan tertulisnya, Kamis (14/3).

Ia menyebut insiden terjadi pada Selasa (12/3) saat Sudirman sedang bersepeda motor membawa bendera PBB untuk dipasang di Kab Bantaeng. Ketika itu, ia diserang empat orang yang juga bersepeda motor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah seorang pengendara motor itu membidik Sudirman dengan busur panah sehingga menembus dada sebelah kirinya," ucap dia.

Yusril menyebut Sudirman langsung tersungkur akibat anak panah yang diduga beracun itu. RS Bantaeng tidak mampu menangangi lukanya. Sudirman dilarikan ke RS Wahidin di Makassar untuk dioperasi.

"Sejak kemarin dia koma, dan Kamis sore (14/3) sekitar jam 14.00 Sudirman wafat," imbuhnya.

Yusril menyebut Sudirman yang berusia sekitar 30 tahun tewas dengan meninggalkan seorang istri dan anak perempuan yang masih berusia 1,5 tahun.

Yusril, yang juga merupakan pengacara pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, mengatakan polisi sudah menangkap empat orang yang diduga sebagai pelaku. Ia menduga ada motif politik di balik kasus ini.

"Keempatnya kini sedang diperiksa intensif oleh polisi. Diduga ada motif politik untuk membunuh aktivis PBB itu," aku dia.

"Di Kabupaten Bantaeng, selama ini PBB kurang aktif. Namun empat tahun terakhir khusunya menjelang Pemilu 2019, PBB di sana mulai menguat. Faktor ini yang diduga menjadi pemicu pembunuhan atas almarhum Sudirman," tandasnya.

[Gambas:Video CNN] (gil/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER