Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Gempa dan Tsunami
BMKG Daryono menyebut telah terjadi 21 gempa susulan dengan magnitudo yang lebih kecil pascagempa 5,8 skala richter (SR)
mengguncang Lombok Timur, Minggu (17/3).
"Hingga 18.00 WIB gempa susulan di lombok sudah 21 kali dengan magnitudo susulan terbesar 5,1 dan terkecil 1,9," cuitnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam gambar yang dicuitkan juga ditunjukkan lokasi Air Terjun Tiu Kelep. Di Air Terjun ini terjadi longsor setelah gempa mengguncang wilayah tersebut. Sebanyak 40 orang wisatawan terjebak tanah longsor yang dipicu gempa di kawasan itu.
Sebagian besar wisatawan di air terjun itu didominasi oleh wisatawan asing dan beberapa wisatawan lokal.
Dari 40 orang yang terjebak, sebanyak 15 orang telah berhasil dievakuasi. Dari 15 orang ini, 2 orang tewas dan 13 lainnya luka-luka. Warga Malaysia Tai Sieu Kim (56) tewas sementara satu korban lain adalah Tomi (14) warga Desa Senaru, Lombok Timur.
Mereka lantas dilarikan ke Puskesmas Bayan, Lombok Utara. Saat ini, korban yang selamat masih dirawat di puskesmas tersebut.
Kawasan air terjun yang longsor berada di bawah kaki Gunung Rinjani. Menurut dia, saat ini BPBD Kabupaten Lombok Utara dan Dinas Kesehatan Lombok Utara sudah mengirimkan empat ambulans ke lokasi kejadian.
Gempa mengguncang Nusa Tenggara Barat berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR), pada Minggu (17/3), pukul 14.07 WIB atau 15.07 Wita, namun tidak berpotensi tsunami.
(eks/eks)