FKUB Minta ke Jokowi Dapat Kucuran Dana dari APBN

CNN Indonesia
Selasa, 19 Mar 2019 05:41 WIB
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Ida Penglingsir menyebut ada ketimpangan anggaran FKUB di daerah. Dengan dana APBN, ketimpangan itu bisa ditutupi.
Ketua Umum FKUB Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Senin (18/3). (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meningkatkan status badan hukum forum tersebut lewat penerbitan peraturan presiden (Perpres). FKUB dibentuk berdasarkan Peraturan Bersama Menteri (PBM) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006.

Dengan peningkatan status badan hukumnya, otomatis FKUB bakal mendapatkan dana yang bersumber dari APBN. Selama ini FKUB menerima kucuran dari APBD masing-masing daerah, baik provinsi, kabupaten, maupun kota.

"Kami sangat bersyukur jawaban dari Presiden, Mensesneg, Menag kompak sudah diproses menjadi peraturan presiden nanti. Yang nanti dananya dari APBN," kata Ketua Umum FKUB Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (18/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ida mengatakan usulan tersebut muncul karena terdapat perbedaan anggaran yang timpang dari masing-masing pengurus FKUB daerah. Bahkan, kata Ida ada pengurus FKUB daerah yang tak mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat.
Menurut Ida, setelah nantinya pengurus FKUB mendapat pendanaan dari APBN, pemerintah daerah hanya tinggal menambah kekurangan yang dialami para pengurus masing-masing daerah.

"Paling tidak kalau ada dari APBN yang merata, dari semuanya kemudian difasilitasi dengan baik, kemudian akan mendapatkan semangat motivasi yang baik, FKUB kabupaten, kota berjalan," ujar.

Ida mengusulkan bila anggaran dikucurkan dari APBN, FKUB tingkat provinsi minimum anggaran per tahun mendapat Rp1 triliun, sementara FKUB tingkat kabupaten/kota minuman anggaran per tahun sebesar Rp300 juta.

"Terserah kebutuhan masing-masing, kan, ada yang demografinya bagaimana, topografinya bagaimana, kemudian lautan, kepulauan begitu lain-lain," tuturnya.

"Kalau FKUB bisa berjalan dan bekerja dengan baik di Indonesia maka saya yakin Indonesia rukun, aman, damai dan kita akan bsa membangun bangsa kita lebih baik," kata Ida menambahkan.

Bantu Tangkal Hoaks

FKUB dalam pertemuan itu juga menyinggung soal kabar bohong alias hoaks dan fitnah yang terus disebarkan. Ida mengaku pihaknya siap membantu menangkal hoaks dan fitnah yang bisa menimbulkan perpecahan.

"Itu semua hoaks fitnah-fitnah yang tidak logic, yang tidak masuk nalar itu juga (menjadi) arahan presiden. Dan kami siap untuk menangkal meluruskan segala berita yang tidak masuk akal, fitnah, hoaks," kata Ida.

Selain melawan hoaks, Ida menegaskan bahwa FKUB siap mengawal pelaksanaan Pemilu 2019, baik pemilihan legislatif maupun presiden, pada 17 April mendatang. Ia mengimbau masyarakat tak terbelah meskipun berbeda pilihan dalam pesta demokrasi lima tahunan kali ini.

"Beda pilihan boleh, beda partai boleh tapi kita selalu bersatu rukun dalam semangat persaudaraan dan semangat cinta kasih sesama bangsa. Pemilu ini kita harus tetap rukun," ujarnya.

Ida menambahkan pihaknya bersyukur memiliki pemimpin seperti Jokowi karena mampu menjaga kerukunan umat beragama selama empat tahun kepemimpinan dalam periode pertama. Ia pun mendoakan agar Jokowi tetap diberikan kesehatan.

"Kami mendoakan beliau agar selalu sehat walafiat untuk melanjutkan pembangunan-pembangunan, membangun bangsa NKRI yang berdasarkan Pancasila dan bhinneka tunggal ika," tuturnya. (fra/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER