LSI: Jokowi Paling Rugi bila Emak-emak dan Wong Cilik Golput

CNN Indonesia
Selasa, 19 Mar 2019 16:41 WIB
Dukungan dan selisih kemenangan Jokowi cukup tinggi dari kalangan emak-emak dan wong cilik. Ini membuat Jokowi rugi bila dua segmen itu banyak memilih golput.
Presiden sekaligus capres petahana Joko Widodo sedang berfoto bersama. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Tak hanya itu, Ikrama menyebut Jokowi-Ma'ruf dirugikan jika pemilih milenial golput karena margin kemenangan paslon 01 pada segmen itu sebesar 22 persen.

Ia berkata ada dua alasan menyebabkan pemilih milenial golput, yakni tidak terinformasi dan apatisme politik.

Khusus apatisme, ia berkata hal itu dipicu karena karakter pemilih milenial yang progresif dan kritis. Dua karakter itu memiliki kaitan dengan kekecewaan yang berdampak timbulnya apatisme.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya kita lihat banyak gerakan menuju apatisme ini, seperti meme Nurhadi-Aldo yang bisa membuat partisipasi menjadi lebih rendah," ujarnya.

Terakhir, LSI Denny JA menyebut Jokowi-Ma'ruf dirugikan jika pemilih minoritas banyak memilih golput. Sebab, dari 12, 2 persen kantong pemilih minoritas, Jokowi-Maruf selalu unggul telak.

Bahkan survei terakhir menunjukkan margin kemenangan Jokowi-Ma'ruf di segmen ini mencapai 68,7 persen, atau 80,3 persen kalangan minoritas mendukung Jokowi dan hanya 11,6 persen kalangan minoritas mendukung Prabowo-Sandi.

Ada dua alasan yang melatari golput kalangan minoritas. Pertama, pemilih minoritas kemungkinan tidak ke TPS karena memilih untuk berlibur. Diketahui bahwa tanggal pencoblosan 17 April dekat dengan libur nasional Kenaikan Isa Almasih pada 19 April 2019.

"Alasan kedua merasa tidak aman dan memilih keluar negeri," ujar Ikrama.

Jumlah Golput

LSI Denny JA mengutip data KPU mengenai jumlah golput dalam tiga pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2004 mereka yang golput sebesar 23,3 persen. Pada pemilu 2009 sebesar 27,45 persen. Dan pada pemilu 2014 mencapai 30,42 persen.

"Jumlah mereka yang tidak memilih (golput) cukup variatif sekitar 23 persen hingga 30 persen. Dalam tiga pemilu terakhir, ada kecenderungan kenaikan jumlah mereka yang golput," ujar Ikrama.

Ikrama mengatakan meski elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tetap unggul dengan selisih di atas 20 persen dari pasangan Prabowo-Sandi. Namun keunggulan Jokowi-Ma'ruf ini masih di bawah angka golput, yang sejak pilpres langsung berkisar antara 23-30 persen.

"Survei terakhir (Februari 2019) yang menunjukkan selisih kedua capres melebar hingga angka 27,8 persen pun masih di bawah angka golput Pilpres 2014 yang mencapai 30,42 persen," kata Ikrama. (jps/wis)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER