Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua
Mahkamah Konstitusi (MK)
Mahfud MD mengklaim Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) memiliki lebih banyak informasi mengenai dugaan jual beli jabatan di seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam seperti UIN atau IAIN se-Indonesia dibandingkan dirinya.
"Mereka KPK lebih banyak punya fakta, kalau saya punya tujuh fakta di sini ada 11 atau berapa gitu mereka punya fakta sendiri karena masyarakat sudah lapor lebih dulu," kata Mahfud seusai menyambangi gedung Merah Putih KPK, Senin (25/3).
Menurut dia, informasi itu baik milik KPK maupun dirinya tinggal dicocokkan satu sama lain. Hanya saja, Mahfud enggan membeberkan informasi miliknya maupun KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KPK ini ternyata banyak punya informasi dibandingkan saya, hanya cocok-cocokkan saja semua kan begitu," kata Mahfud.
Mahfud sempat berkomentar tentang dugaan praktik jual beli jabatan rektor di seluruh UIN atau IAIN se-Indonesia. Dia mengungkapkan hal itu
di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne.
Namun, menurut Mahfud, banyak yang salah paham soal penjelasannya soal jual beli jabatan rektor UIN tersebut.
Melalui akun Twitternya, akhir pekan lalu, Mahfud menjelaskan secara definitif, ia hanya menyebut tiga kasus jual beli jabatan rektor, yakni di UIN Makassar, UIN Jakarta, dan IAIN Meulaboh.
Mahfud menegaskan ia hanya mengungkap kasus di tiga kampus itu saja. Sementara masalah urusan dagang jabatan dibahas oleh pembicara-pembicara lainnya di ILC, dalam penentuan jabatan yang berujung pada operasi tangkap tangan eks Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi.
Mahfud mengatakan wajar bila informasi yang dibeberkannya ke publik banyak dibantah oleh instansi terkait. Menurut dia, saat suatu institusi yang disebut namanya pasti akan dibantah.
Ia juga menyerahkan sepenuhnya pengusutan dugaan pengisian jabatan di tiga UIN itu kepada KPK. Hal itu, kata dia, agar tidak terjadi kontroversi dan kegaduhan.
Lebih lanjut, Mahfud menyebut, kedatangannya ke KPK tidak membicarakan soal kasus tersebut. Kata dia, kedatangannya hanya untuk membicarakan soal pencegahan korupsi untuk memperkuat nasionalisme.
"Enggak juga, banyak hal yang kita bicarakan tadi, tentang menguatkan nasionalisme dengan pemberantasan korupsi," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (ugo/sah)