Jakarta, CNN Indonesia -- Sekjen Forum Umat Islam (FUI),
Muhammad Al Khaththath mengaku tak mempermasalahkan ketika capres nomor urut 01 Joko Widodo (
Jokowi) meminta pendukungnya menggunakan baju serba putih saat hari pemungutan suara
Pilpres 2019, 17 April mendatang.
Pria yang juga juru kampanye nasional paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, justru menganggap itu sebagai hal yang positif meski lawan mengikuti apa yang dia lakukan.
Sebelumnya, Al Khaththath mengimbau umat Islam agar mengenakan baju putih saat mencoblos di TPS pada 17 April mendatang. Imbauan dilontarkan olehnya pada 1 Maret lalu kala menggelar aksi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta.
"Bagus. Berarti mereka ikutan dan menunjukkan sikap persatuan," tutur Al Khaththath saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Selasa (26/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al Khaththath tidak keberatan jika pendukung Jokowi turut memakai baju serba putih saat mencoblos di TPS. Sebaliknya, dia bersyukur apabila Jokowi dan pendukungnya meninggalkan simbol baju kotak-kotak seperti pada Pilpres 2014 lalu.
"Alhamdulillah sudah berubah dari kotak-kotak ke putih-putih," tutur Al Khaththath.
Al Khaththath pun enggan menarik kembali seruannya usai Jokowi melontarkan imbauan serupa. Dia mengaku akan tetap pada pendiriannya, yakni meminta umat Islam memutihkan masjid hingga TPS pada 17 April mendatang.
"Tetap istikamah putih-putih," ucap Al Khaththath.
Pada 1 Maret lalu, Al Khaththath bersama sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi Apel Siaga di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kala itu, dalam aksi Apel Siaga pada 1 Maret lalu, dalam orasinya Al Khaththath pun mengimbau agar mencoblos sesuai hasil Ijtimak Ulama 2018 dan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam memilih pemimpin. Hal itu, kata dia, perlu dilakukan demi menjaga aspirasi umat Islam terjaga.
"Kita siapkan 2.000 eksemplar fatwa MUI yang ditempelkan di masjid nanti. Kita coblos sesuai fatwa MUI yang hasil Ijtimak Ulama 2018. Kalau TPS sudah putih, masjid ulama sudah putih, maka jin setan tidak berani melakukan kecurangan," kata Al Khaththath dalam orasinya dari atas mobil komando saat Apel Siaga FUI di depan kantor KPU RI, Jumat (1/3).
Selain itu, kala itu, Al Khaththath membacakan lima sumpah yang diikuti peserta aksi termasuk di dalamnya untuk menggunakan hak pilih karena dinilai sebagai bagian dari kewajiban agama.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) menunjukkan alat peraga kampanye berupa purwarupa surat suara yang akan digunakan dalam Pilpres 2019 saat berkampanye di Serang, Banten, 24 Maret 2019. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Sementara, Jokowi juga menyerukan kepada masyarakat untuk mengenakan baju putih ketika menyalurkan suara ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Kita semua ke TPS berbondong-bondong berbaju putih," tulis Jokowi dalam selembar kertas yang fotonya diterima CNNIndonesia.com, Selasa (26/3).
Selain itu, Jokowi berkampanye agar mencoblos dirinya dan Ma'ruf yang memang berbusana putih dalam foto surat suara untuk Pilpres 2019.
"Karena putih adalah kita. Kita adalah baju putih. Jangan nanti diambil yang lain, kita udah baju putih sejak awal," demikian pidato rekaman Jokowi yang diunggah politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari di akun Twitter pribadinya, Selasa.
Jokowi, pascaterpilih menjadi Presiden dalam Pilpres 2014 memang 'menanggalkan' kemeja kotak-kotak yang menjadi ciri khasnya saat berkampanye dan termuat dalam surat suara pemilu kala itu. Setelah 'menanggalkan' kemeja kotak-kotak tersebut, Jokowi lalu dikenali dengan seringnya memakai kemeja putih tangan panjang dengan lengan terlipat hingga mencapai di bawah siku.
Kemeja putih itu pun dipakai Jokowi ketika bersama Jusuf Kalla mengumumkan Kabinet Indonesia Kerja untuk pertama kalinya pada 26 Oktober 2014. Dan, para sosok yang diperkenalkan Jokowi-JK sebagai pembantu presiden itu pun seragam mengenakan kemeja putih.
Presiden RI dan Wakil, Joko Widodo dan Jusuf Kalla didampingi istri berfoto bersama para menteri usai pengumuman mengenalkan nama para pembantu kepala negara tersebut di Halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, 26 Oktober 2014. (CNNIndonesia/Safir Makki) |
[Gambas:Video CNN] (bmw/kid)